Chancroid: Penyakit Menular Seksual yang Perlu Diketahui

Chancroid adalah infeksi menular seksual yang

disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi. Kondisi ini ditandai dengan adanya luka terbuka yang sangat nyeri di daerah genital, yang bisa mengakibatkan ketidaknyamanan, pembengkakan, dan masalah lain jika tidak diobati dengan baik. Chancroid lebih sering dijumpai di negara-negara berkembang, meskipun dapat juga terjadi di negara maju, khususnya di antara orang-orang yang memiliki aktivitas seksual tinggi dan banyak pasangan.

Penyakit ini sangat mudah menular dan dapat menyebar

melalui kontak langsung dengan luka atau nanah dari infeksi. Meskipun chancroid dapat diobati dengan metode yang tepat, infeksi ini dapat menimbulkan dampak berkepanjangan jika tidak ditangani, termasuk meningkatkan risiko penularan HIV.
Penyebab dan Cara Penularan Chancroid
Penyebab Chancroid
Infeksi chancroid disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi. Bakteri ini memasuki tubuh melalui kontak langsung dengan luka terbuka pada kulit atau membran mukosa orang yang terinfeksi. Umumnya, infeksi ini terjadi setelah seseorang berbagi aktivitas seksual tanpa perlindungan dengan pasangan yang terinfeksi.
Kondisi ini lebih umum terjadi pada pria, namun wanita juga dapat terinfeksi. Chancroid lebih sering dijumpai di negara-negara dengan sanitasi yang buruk dan akses yang terbatas ke layanan kesehatan. Selain itu, individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah atau yang terinfeksi HIV berisiko lebih besar untuk mengembangkan chancroid.
Cara Penularan
Chancroid menyebar melalui kontak langsung dengan luka atau nanah yang terinfeksi. Luka terbuka di kulit atau area membran mukosa, seperti di daerah genital, adalah cara utama penyebaran bakteri tersebut. Penularan dapat terjadi melalui:
Hubungan seksual vaginal, anal, atau oral dengan orang yang terinfeksi.
Kontak langsung dengan luka terbuka atau nanah yang terdapat di kulit atau alat kelamin.
Karena penularan terjadi melalui interaksi langsung, penggunaan kondom dapat membantu mengurangi kemungkinan penularan, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan risiko.
Gejala Chancroid
Tanda dan Gejala Umum
Gejala chancroid biasanya muncul dalam rentang waktu 3 hingga 7 hari setelah terpapar bakteri Haemophilus ducreyi. Beberapa tanda umum dari chancroid meliputi:
Luka Terbuka yang Menyakitkan
Luka pertama kali muncul di daerah genital, baik di penis, vulva, atau anus. Luka ini berbentuk ulkus, berwarna kemerahan, memiliki dasar lunak, dan tepi tidak teratur. Luka ini sangat menyakitkan dan dapat mengeluarkan nanah.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening yang terdekat dengan lokasi luka bisa membesar dan menimbulkan rasa nyeri. Pembengkakan ini dapat berkembang menjadi abses, yaitu kantung nanah yang dapat pecah dan mengeluarkan nanah.
Perasaan Tidak Nyaman saat Berhubungan Seksual
Adanya luka terbuka dan rasa sakit menjadikan aktivitas seksual sangat menyakitkan bagi mereka yang mengalami chancroid.
Penyebaran Infeksi ke Area Lain
Tanpa perawatan yang memadai, infeksi dapat menyebar dan menyebabkan komplikasi lainnya, termasuk infeksi sekunder pada luka atau jaringan sekitarnya.
Gejala pada Wanita
Pada wanita, gejalanya mungkin lebih sulit dikenali, terutama karena luka cenderung tersembunyi di dalam vagina atau leher rahim. Namun, gejalanya mirip dengan yang dialami pria, seperti adanya luka terbuka dan pembengkakan kelenjar getah bening yang menyakitkan.
Pengobatan dan Pencegahan Chancroid
Pengobatan Chancroid
Chancroid bisa diobati dengan antibiotik. Beberapa jenis antibiotik yang sering digunakan untuk mengatasi infeksi ini meliputi:
Azitromisin
Azitromisin merupakan antibiotik yang sangat efektif dalam melawan bakteri Haemophilus ducreyi.
Ceftriaxone
Ceftriaxone merupakan antibiotik yang diberikan melalui suntikan dan juga digunakan untuk mengatasi chancroid.
Eritromisin
Eritromisin adalah alternatif pengobatan lainnya, meskipun tidak sepopuler azitromisin atau ceftriaxone.
Sangat penting untuk menyelesaikan pengobatan sesuai petunjuk dokter, bahkan jika gejala telah hilang, agar infeksi benar-benar sembuh dan untuk mencegah terjadinya kekambuhan.
Pencegahan
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penularan chancroid antara lain:
Menggunakan Kondom
Walaupun kondom tidak menjamin perlindungan 100%, penggunaannya dapat menurunkan kemungkinan penularan penyakit menular seksual, termasuk chancroid.
Menghindari Hubungan Seksual dengan Individu yang Terinfeksi
Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda chancroid, seperti adanya luka di area genital, disarankan untuk menghindari aktivitas seksual sampai infeksi tersebut benar-benar sembuh.
Pemeriksaan Rutin
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk penyakit menular seksual sangat krusial, khususnya jika Anda memiliki banyak pasangan seksual atau tidak menggunakan pelindung saat berhubungan intim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *