Deviasi septum merupakan suatu kondisi kesehatan di
mana septum hidung, yaitu dinding yang memisahkan dua lubang hidung, mengalami ketidakteraturan atau pengalihan posisi. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan bernapas dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Meskipun banyak individu dengan deviasi septum tidak menunjukkan gejala, kondisi ini bisa menjadi serius jika berdampak pada pernapasan atau menyebabkan infeksi yang berkepanjangan. Artikel ini akan menjelaskan penyebab, tanda-tanda, dan pengobatan yang tersedia untuk deviasi septum.
Apa Itu Deviasi Septum?
Definisi dan Penjelasan Deviasi Septum
Septum hidung terdiri dari tulang dan jaringan kartilago yang membagi hidung menjadi dua saluran udara. Ketika septum ini berada dalam posisi yang tidak seimbang, kondisi tersebut dikenal sebagai deviasi septum. Dalam banyak situasi, deviasi septum biasanya ringan dan tidak menimbulkan gejala. Namun, bagi sebagian orang, deviasi ini dapat mengakibatkan masalah saat bernapas, khususnya jika penyimpangannya cukup signifikan. Deviasi septum dapat muncul sejak lahir atau berkembang seiring waktu akibat cedera atau trauma yang dialami hidung.
Penyebab Deviasi Septum
Mengapa Septum Dapat Mengalami Penyimpangan
Beberapa faktor dapat menyebabkan deviasi septum, baik yang bersifat bawaan maupun akibat cedera. Berikut adalah beberapa penyebab umum terjadinya deviasi septum:
Cedera atau Trauma pada Hidung: Cedera yang terjadi pada hidung sejak masa kanak-kanak atau akibat kecelakaan dapat menyebabkan deviasi septum. Bahkan cedera kecil yang dialami selama masa pertumbuhan bisa menyebabkan pergeseran septum yang tidak terdeteksi.
Keturunan: Beberapa orang dilahirkan dengan septum yang sedikit miring. Faktor genetik dapat memengaruhi struktur tulang dan jaringan di hidung, sehingga menyebabkan deviasi septum.
Perubahan Seiring Waktu: Seiring bertambahnya usia, bentuk septum dapat berubah, kondisi ini bisa semakin memburuk karena pertumbuhan kartilago atau faktor-faktor lain.
Faktor Lingkungan: Paparan terhadap infeksi hidung atau polusi udara dalam jangka panjang dapat memperburuk kondisi deviasi septum.
Gejala Deviasi Septum
Tanda dan Gejala yang Perlu Diketahui
Banyak orang dengan deviasi septum tidak mengalami gejala. Namun, dalam beberapa kasus, deviasi septum mungkin cukup berat sehingga berdampak pada pernapasan dan menimbulkan berbagai masalah. Berikut adalah gejala yang umum dialami oleh individu dengan deviasi septum:
Kesulitan Bernapas: Salah satu gejala utama dari deviasi septum adalah kesulitan saat bernapas, terutama ketika berbaring atau tidur. Saluran udara yang menyempit dapat membuat seseorang merasa sesak saat bernapas melalui hidung.
Hidung Tersumbat: Banyak penderita deviasi septum mengalami hidung tersumbat, baik secara berkepanjangan maupun musiman. Sumbatan ini biasanya terjadi di salah satu sisi hidung.
Infeksi Sinus (Sinusitis): Deviasi septum dapat mengganggu aliran udara dan cairan di rongga hidung, yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi sinus atau sinusitis.
Perdarahan Hidung: Beberapa individu mungkin mengalami iritasi pada pembuluh darah di hidung akibat deviasi septum, sehingga dapat menyebabkan mimisan.
Mendengkur atau Sleep Apnea: Deviasi septum yang signifikan dapat menyebabkan gangguan tidur seperti mendengkur atau gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea).
Sakit Kepala: Terdapat juga laporan dari beberapa penderita deviasi septum yang mengalami sakit kepala yang terjadi secara berulang, yang berkaitan dengan ketegangan atau infeksi di saluran hidung.
Pengobatan Deviasi Septum
Cara Penanganan untuk Deviasi Septum
Deviasi septum yang ringan umumnya tidak memerlukan perawatan medis khusus. Namun, apabila kondisi ini menimbulkan gejala yang mengganggu, beberapa metode pengobatan bisa diterapkan untuk mengurangi masalah bernapas dan meningkatkan kualitas hidup. Berikut adalah beberapa pilihan terapi untuk deviasi septum:
Obat-obatan untuk Hidup Tersumbat: Dokter dapat memberikan resep untuk dekongestan atau semprotan hidung kortikosteroid yang bertujuan mengurangi pembengkakan dan penyumbatan di saluran hidung, sehingga respirasi menjadi lebih baik.
Semprotan Hidung Saline: Semprotan saline dapat digunakan untuk membersihkan saluran hidung dari lendir atau kotoran yang menumpuk karena deviasi septum.
Pembedahan Septoplasti: Dalam kasus deviasi septum yang berat, di mana gejala sangat mengganggu dan pengobatan konservatif tidak berhasil, dokter mungkin akan menyarankan melakukan pembedahan septoplasti. Ini adalah tindakan bedah untuk memperbaiki posisi septum serta membuka saluran hidung yang tersumbat. Pembedahan ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal atau umum, tergantung tingkat keparahannya.
Perawatan Sinusitis: Jika deviasi septum menyebabkan infeksi sinus yang berulang, dokter mungkin akan memberikan resep antibiotik atau bahkan prosedur drainase untuk mengatasi sinusitis.
Pengobatan untuk Masalah Tidur: Jika deviasi septum menginduksi gangguan tidur seperti sleep apnea, dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan alat CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) yang berfungsi menjaga saluran napas terbuka saat tidur.
Pencegahan dan Prognosis
Bisakah Deviasi Septum Dicegah?
Karena deviasi septum sering kali merupakan kondisi yang diturunkan atau akibat cedera, sangat sulit untuk mencegahnya secara total. Meskipun demikian, sejumlah langkah pencegahan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi atau gejala yang lebih berat:
Menghindari Cedera pada Hidung: Melindungi hidung dari cedera, terutama pada anak-anak yang aktif bermain atau berolahraga, dapat mengurangi risiko deviasi septum akibat trauma.
Perawatan Hidung yang Baik: Secara rutin membersihkan hidung menggunakan semprotan saline atau memakai pelembap udara dapat membantu menjaga kesehatan saluran hidung serta mencegah peradangan atau infeksi