
Chancroid merupakan jenis infeksi menular seksual (IMS)
yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi. Penyakit ini ditandai oleh adanya luka atau lesi terbuka di area genital, yang dapat menimbulkan rasa sakit dan peradangan. Chancroid lebih banyak terjadi di negara-negara dengan kondisi kesehatan yang buruk, meskipun masih dapat muncul di negara berkembang, terutama di antara individu yang memiliki banyak pasangan atau tidak memakai pelindung saat berhubungan intim.
Penyakit ini tidak boleh dianggap ringan karena dapat
meningkatkan kemungkinan terpapar HIV dan infeksi menular seksual lainnya. Walaupun dapat diobati dengan antibiotik, bila tidak ditangani dengan segera, chancroid bisa mengakibatkan komplikasi serius dan menyebarkan infeksi kepada orang lain.
Gejala Chancroid
Lesi atau Luka Terbuka
Gejala utama dari chancroid adalah munculnya luka atau ulkus di area genital, meski di beberapa kasus luka juga bisa muncul di area anus atau mulut. Luka tersebut umumnya dimulai dari benjolan kecil lalu berkembang menjadi luka terbuka yang menyakitkan. Ukuran luka ini bervariasi, dan sering disertai tepi berwarna merah dan berair. Selain itu, luka ini seringkali berbau busuk akibat infeksi. Pada sebagian orang, luka ini dapat sangat menyakitkan, sedangkan pada orang lain mungkin tidak begitu terasa, meski tetap tampak.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Di samping luka di area genital, orang yang terinfeksi chancroid juga bisa mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening di selangkangan atau pangkal paha. Pembengkakan ini, yang disebut sebagai buboes, dapat menimbulkan rasa sakit yang cukup hebat. Jika tidak segera diobati, kelenjar getah bening yang bengkak bisa pecah dan mengeluarkan nanah.
Gejala Lainnya
Selain luka dan pembengkakan kelenjar getah bening, orang yang mengidap chancroid mungkin mengalami demam, nyeri saat berkemih, serta ketidaknyamanan saat berhubungan seksual. Gejala ini biasanya muncul dalam waktu 3 hingga 10 hari setelah terpapar bakteri penyebab chancroid.
Penyebab dan Penularan Chancroid
Penularan Melalui Kontak Seksual
Chancroid menyebar melalui hubungan seksual langsung dengan individu yang terinfeksi. Bakteri Haemophilus ducreyi umumnya menyebar saat kulit atau selaput lendir yang terluka bersentuhan dengan luka terbuka dari orang yang terinfeksi, yang bisa berada di area genital, anal, atau mulut. Penularan bisa terjadi melalui vagina, penis, atau mulut.
Penyakit ini sangat menular, dan seseorang yang terinfeksi bisa tetap menularkan bakteri meski tidak menunjukkan gejala yang jelas. Penggunaan kondom dapat membantu mengurangi risiko terinfeksi chancroid, tetapi tidak memberikan perlindungan sepenuhnya karena luka dapat muncul di area yang tidak terlindungi oleh kondom.
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terpapar chancroid antara lain:
Memiliki banyak pasangan seksual: Risiko meningkat jika berselingkuh atau berhubungan dengan banyak pasangan.
Tidak menggunakan pelindung saat berhubungan seksual: Penggunaan kondom dapat menurunkan risiko infeksi, tetapi tidak menjamin perlindungan total.
Sejarah PMS sebelumnya: Jika pernah terinfeksi penyakit menular seksual lain, risikonya untuk terjangkit chancroid juga meningkat.
Tinggal di daerah dengan prevalensi tinggi: Chancroid lebih umum di wilayah dengan penyediaan sanitasi yang buruk dan kondisi kesehatan yang rendah.
Pengobatan dan Pencegahan Chancroid
Pengobatan Chancroid
Chancroid bisa diobati menggunakan antibiotik. Pengobatannya umumnya melibatkan satu atau dua jenis antibiotik yang diberikan oleh dokter. Beberapa antibiotik yang sering digunakan untuk menangani chancroid meliputi:
Azithromycin
Ceftriaxone
Ciprofloxacin
Erythromycin
Umumnya, antibiotik akan meredakan gejala dan mengecilkan ukuran luka dalam waktu 3 hingga 7 hari. Sangat penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan sesuai instruksi dokter, meskipun gejala sudah menghilang, untuk memastikan bahwa bakteri sepenuhnya teratasi.
Apabila luka sudah membesar atau menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening, kadang-kadang diperlukan pembuangan abses (kumpulan nanah) melalui tindakan medis. Dalam situasi seperti itu, dokter akan melakukan tindakan drainase untuk mengeluarkan nanah dan mencegah infeksi lanjutan.
Pencegahan Chancroid
Langkah terbaik untuk mencegah chancroid adalah dengan menghindari hubungan seksual dengan individu yang terinfeksi. Beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan meliputi:
Menggunakan kondom saat berhubungan intim untuk mengurangi kemungkinan tertular penyakit menular seksual, termasuk chancroid.
Menjaga kebersihan pribadi dan menghindari kontak langsung dengan luka yang terbuka.
Melakukan pemeriksaan secara rutin untuk penyakit menular seksual, terutama bagi mereka yang memiliki banyak pasangan seksual atau aktif secara seksual tanpa perlindungan.
Menghentikan aktivitas seksual hingga perawatan selesai dan gejala hilang agar tidak terjadi penularan lebih lanjut.