
Frozen shoulder, yang dikenal secara medis sebagai
adhesive capsulitis, adalah keadaan yang menyebabkan rasa sakit dan kekakuan di sendi bahu. Kondisi ini dapat secara signifikan membatasi gerakan bahu dan memengaruhi aktivitas sehari-hari. Meskipun biasanya tidak mengancam jiwa, frozen shoulder dapat sangat mengganggu kenyamanan dan produktivitas penderita.
Apa Itu Frozen Shoulder?
Definisi Frozen Shoulder
Frozen shoulder adalah kondisi yang ditandai oleh peradangan dan penebalan kapsul sendi bahu, yang menyebabkan pembentukan jaringan parut (adhesi). Ini menyebabkan bahu menjadi kaku, mengalami nyeri, dan sulit untuk digerakkan. Kondisi ini cenderung berkembang secara bertahap dan dapat berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun jika tidak ditangani dengan baik.
Gejala Utama Frozen Shoulder
Gejala frozen shoulder umumnya muncul melalui tiga tahap utama:
Tahap pembekuan (freezing stage)
Pada tahap ini, rasa sakit di bahu mulai muncul dan kemampuan bergerak mulai berkurang. Nyeri biasanya semakin memburuk, terutama di malam hari, dan pasien merasakan kesulitan dalam menggerakkan bahu.
Tahap beku (frozen stage)
Rasa sakit mulai mereda, tetapi kekakuan di bahu menjadi lebih parah. Pergerakan bahu sangat terbatas dan kegiatan sehari-hari mulai terganggu.
Tahap pencairan (thawing stage)
Gerakan bahu mulai berangsur-angsur membaik dan kekakuan berkurang. Pemulihan ini dapat berlangsung selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Penyebab dan Faktor Risiko Frozen Shoulder
Penyebab Frozen Shoulder
Meskipun penyebab pasti frozen shoulder belum sepenuhnya jelas, kondisi ini sering muncul setelah periode imobilisasi atau kurang bergeraknya bahu, seperti akibat cedera, operasi, atau kondisi medis tertentu. Peradangan pada kapsul sendi mengakibatkan jaringan ikat menjadi tebal dan menyusut, sehingga mengakibatkan terbatasnya gerak bahu.
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami frozen shoulder antara lain:
Usia dan jenis kelamin: Umumnya terjadi pada orang berusia 40-60 tahun, dengan wanita memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan pria.
Diabetes: Individu dengan diabetes berisiko lebih tinggi mengembangkan frozen shoulder, yang mungkin disebabkan oleh gangguan metabolisme yang memengaruhi jaringan ikat.
Cedera atau operasi bahu: Pasien yang mengalami patah tulang atau menjalani prosedur operasi pada bahu biasanya dianjurkan untuk menjalani rehabilitasi agar tidak mengalami imobilisasi yang berlebihan.
Penyakit lain: Kondisi seperti stroke, penyakit jantung, atau gangguan tiroid juga bisa meningkatkan risiko.
Diagnosis dan Pengobatan Frozen Shoulder
Cara Mendiagnosis Frozen Shoulder
Diagnosis frozen shoulder dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter. Dokter akan mengevaluasi tingkat rasa sakit dan keterbatasan pergerakan bahu. Kadang-kadang, pemeriksaan tambahan seperti rontgen, MRI, atau ultrasound diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain, seperti arthritis atau cedera pada jaringan lunak.
Pilihan Pengobatan Frozen Shoulder
Pengobatan frozen shoulder bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kemampuan bergerak bahu. Beberapa metode pengobatan yang biasa dilakukan meliputi:
Terapi fisik
Latihan peregangan dan penguatan bahu secara teratur sangat penting untuk memulihkan fungsi sendi. Terapi ini biasanya dilakukan dengan bimbingan fisioterapis.
Obat-obatan
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen bisa membantu meredakan nyeri dan peradangan. Pada beberapa kasus, suntikan kortikosteroid ke dalam sendi bahu dapat diberikan untuk mengurangi gejala.
Terapi panas dan dingin
Mengompres dengan es atau panas dapat membantu meredakan rasa sakit dan kekakuan bahu.
Prosedur medis
Jika pengobatan non-bedah tidak berhasil, dokter mungkin akan merekomendasikan manipulasi bahu di bawah anestesi atau tindakan artroskopi untuk menghilangkan jaringan parut yang mengganggu.
Pencegahan dan Perawatan Mandiri
Cara Mencegah Frozen Shoulder
Untuk menghindari masalah frozen shoulder, khususnya setelah mengalami cedera atau menjalani operasi, sangat penting untuk menjaga gerak bahu dengan melakukan latihan ringan secara teratur sesuai petunjuk dokter atau fisioterapis. Jangan biarkan bahu terdiam terlalu lama dan segera temui dokter jika merasakan kekakuan atau rasa sakit di bahu.
Tips Perawatan Mandiri
Melakukan peregangan bahu secara halus setiap hari
Menghindari kegiatan yang membebani bahu saat nyeri semakin terasa
Memanfaatkan kompres panas atau dingin sesuai kebutuhan untuk meredakan rasa sakit
Mengikuti program rehabilitasi yang dianjurkan oleh tenaga medis