Hidronefrosis adalah suatu kondisi medis di mana terjadi
pembengkakan pada satu atau kedua ginjal akibat penumpukan urine. Kondisi ini muncul ketika aliran urine yang seharusnya mengalir dari ginjal ke kandung kemih terhambat atau tersumbat, sehingga urine mengumpul di ginjal dan mengakibatkan pelebaran pada sistem pelvikaliseal (bagian dalam ginjal).
Hidronefrosis bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala atau tanda dari gangguan lain dalam sistem saluran kemih. Apabila tidak diobati dengan segera, tekanan dari urine yang tertumpuk dapat merusak jaringan ginjal dan menurunkan fungsi ginjal.
Penyebab dan Faktor Risiko Hidronefrosis
Penyebab Umum
Hidronefrosis bisa disebabkan oleh beragam kondisi yang menghalangi aliran urine yang normal. Beberapa penyebab umum di antaranya adalah:
Batu ginjal (nefrolitiasis): menghalangi ureter dan menghambat aliran urine.
Penyempitan ureter: dapat disebabkan oleh infeksi atau peradangan yang berlangsung kronis.
Pembesaran prostat: pada pria, pembesaran kelenjar prostat bisa memberikan tekanan pada uretra dan menghalangi aliran urine.
Tumor: di ginjal, kandung kemih, atau organ sekitarnya bisa memberikan tekanan pada saluran kemih.
Kehamilan: rahim yang membesar bisa memberi tekanan pada ureter, terutama pada trimester ketiga.
Kelainan bawaan: seperti obstruksi ureteropelvic junction (UPJ) pada bayi dan anak-anak.
Siapa yang Berisiko?
Hidronefrosis dapat terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita, dari berbagai rentang usia. Namun, faktor risikonya meningkat pada:
Orang yang memiliki riwayat batu ginjal.
Pria usia tua dengan pembesaran prostat.
Wanita yang sedang hamil.
Orang dengan riwayat infeksi saluran kemih yang berulang.
Gejala dan Diagnosis Hidronefrosis
Gejala Hidronefrosis
Gejala hidronefrosis dapat berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Pada beberapa kasus, terutama pada fase awal atau jika hanya satu ginjal yang terlibat, penderita mungkin tidak merasakan gejala apapun. Namun, gejala yang umum meliputi:
Nyeri punggung atau pinggang, biasanya di satu sisi.
Sering buang air kecil, tetapi dengan volume sedikit.
Kesulitan atau nyeri saat buang air kecil.
Urine yang mengandung darah atau keruh.
Mual dan muntah.
Demam, jika disertai dengan infeksi saluran kemih.
Proses Diagnosis
Diagnosis hidronefrosis dilakukan melalui berbagai metode, di antaranya:
USG ginjal: untuk memeriksa pembengkakan dan aliran urine.
CT scan atau MRI: memberikan gambaran yang lebih mendetail mengenai struktur ginjal dan saluran kemih.
Tes urine: untuk mendeteksi infeksi atau keberadaan darah.
Tes darah: untuk memeriksa fungsi ginjal.
Penanganan dan Pengobatan Hidronefrosis
Pengobatan Berdasarkan Penyebab
Pengobatan hidronefrosis bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Tujuan utama adalah mengembalikan aliran urine ke jalur normal serta mencegah kerusakan pada ginjal. Beberapa metode pengobatan meliputi:
Pemasangan kateter atau stent ureter: untuk membuka jalur yang tersumbat.
Operasi pengangkatan batu ginjal atau tumor.
Pengobatan infeksi saluran kemih menggunakan antibiotik.
Prosedur pembedahan untuk memperbaiki kelainan bawaan seperti obstruksi UPJ.
Perawatan Jangka Panjang
Jika ginjal sudah mengalami kerusakan akibat hidronefrosis yang terjadi secara kronis, pasien mungkin memerlukan pemantauan fungsi ginjal secara berkala, diet rendah garam, serta pengawasan dari dokter spesialis ginjal (nefrolog).