Arteritis Takayasu merupakan penyakit langka yang
menyebabkan inflamasi pada dinding arteri besar, terutama pada aorta serta cabang-cabang utamanya. Penyakit ini dapat mengganggu aliran darah normal ke berbagai organ tubuh, sehingga bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani. Meskipun lebih umum terjadi pada wanita muda, penyakit ini dapat memengaruhi siapa saja. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai penyebab, gejala, dan penanganan arteritis Takayasu.
Penyebab Arteritis Takayasu
Penyebab yang Belum Diketahui
Penyebab pasti dari arteritis Takayasu hingga kini belum sepenuhnya dipahami. Namun, penyakit ini dianggap sebagai penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang jaringan tubuhnya sendiri, yakni dinding arteri. Ketika sistem kekebalan tubuh keliru menyerang arteri besar, inflamasi terjadi yang pada akhirnya bisa merusak pembuluh darah dan mengganggu aliran darah.
Faktor Genetik dan Lingkungan
Meskipun tidak ada penyebab tunggal yang jelas, beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat berperan dalam meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan arteritis Takayasu. Selain itu, faktor lingkungan, seperti infeksi atau paparan terhadap senyawa kimia tertentu, bisa berkontribusi dalam memicu penyakit ini pada individu yang rentan.
Penyakit Autoimun
Sebagai bagian dari kelompok penyakit vaskulitis, arteritis Takayasu masuk ke dalam kategori penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh justru merusak pembuluh darah. Dalam beberapa kasus, penyakit ini berkaitan dengan gangguan autoimun lainnya, seperti lupus atau rheumatoid arthritis.
Gejala Arteritis Takayasu
Nyeri Dada dan Kelelahan
Gejala utama dari arteritis Takayasu adalah nyeri dada, yang disebabkan oleh penyempitan atau inflamasi pada arteri besar, termasuk aorta. Nyeri dada ini sering muncul saat beraktivitas dan dapat disertai dengan kelelahan yang sangat mengganggu, yang juga merupakan tanda dari gangguan aliran darah ke jantung dan organ vital lainnya.
Tekanan Darah Tinggi
Karena arteritis Takayasu mempengaruhi arteri besar yang mengalirkan darah ke berbagai organ, salah satu gejala umum adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi muncul karena penyempitan arteri menyebabkan peningkatan tekanan untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Masalah Penglihatan dan Gangguan Saraf
Ketika pembuluh darah yang menuju ke otak terkena dampak, penderita mungkin mengalami gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau bahkan kehilangan penglihatan sementara. Selain itu, gejala saraf seperti mati rasa atau kelemahan di satu sisi tubuh juga dapat terjadi, tergantung pada arteri yang terinfeksi.
Gejala Umum Lainnya
Gejala lain yang mungkin muncul termasuk demam, penurunan berat badan, sakit kepala, dan nyeri sendi. Karena gejalanya mirip dengan kondisi penyakit lainnya, arteritis Takayasu seringkali sulit didiagnosis pada tahap awal.
Penanganan Arteritis Takayasu
Diagnosis yang Tepat
Diagnosis arteritis Takayasu dilakukan melalui berbagai cara, termasuk pemeriksaan fisik, tes darah, serta pencitraan pembuluh darah, seperti ultrasonografi, angiografi, atau MRI untuk mengevaluasi tingkat inflamasi dan penyempitan pada arteri. Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada pembuluh darah dan organ tubuh.
Pengobatan Medis
Pengobatan utama untuk arteritis Takayasu adalah dengan menggunakan obat anti-inflamasi seperti kortikosteroid, yang dapat mengurangi inflamasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Dalam beberapa kasus, obat-obatan lain, seperti imunosupresan, yang menekan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, juga mungkin diresepkan.
Intervensi Bedah
Jika pengobatan dengan obat-obatan tidak cukup efektif, beberapa pasien mungkin memerlukan tindakan bedah, terutama jika terjadi penyempitan arteri yang mengancam aliran darah ke organ-organ penting. Prosedur seperti pemasangan stent atau bahkan operasi bypass dapat dilakukan untuk memulihkan aliran darah yang normal.
Perawatan Jangka Panjang dan Pengawasan
Karena arteritis Takayasu merupakan kondisi yang bersifat kronis, pasien harus menjalani perawatan jangka panjang dan pemantauan secara rutin untuk mencegah kambuh. Pengobatan dengan dosis rendah kortikosteroid mungkin perlu dilakukan dalam jangka waktu yang lama, serta pemeriksaan darah dan pencitraan secara berkala untuk memantau peradangan dan penyempitan arteri.