Hernia inguinalis adalah kondisi medis yang cukup
umum, di mana sebagian dari organ dalam tubuh, seperti usus, menonjol keluar melalui saluran inguinalis, yang terletak di daerah selangkangan. Hernia inguinalis dapat terjadi pada pria maupun wanita, tetapi lebih sering ditemukan pada pria. Artikel ini akan membahas apa itu hernia inguinalis, gejalanya, penyebab, serta pengobatan yang perlu diketahui.
Apa Itu Hernia Inguinalis?
Definisi Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis terjadi ketika bagian dari usus atau jaringan lainnya menonjol melalui saluran inguinalis, yang merupakan celah di daerah selangkangan. Saluran inguinalis adalah jalur alami yang terdapat di tubuh untuk pembuluh darah dan saraf yang mengarah ke skrotum pada pria, dan ke ligamen pada wanita. Ketika dinding otot di area ini melemah, bagian tubuh bisa terdorong keluar, menciptakan tonjolan yang terlihat atau terasa pada area selangkangan.
Ada dua jenis hernia inguinalis:
Hernia inguinalis langsung: Terjadi ketika usus atau jaringan lainnya menonjol ke dalam saluran inguinalis melalui titik lemah di dinding otot perut.
Hernia inguinalis tidak langsung: Terjadi ketika usus atau jaringan lainnya mendorong melalui saluran inguinalis dari tempat yang lebih dalam, dekat dengan rongga perut.
Hernia ini lebih umum pada pria, karena saluran inguinalis pada pria lebih besar untuk memungkinkan testis turun ke dalam skrotum setelah kelahiran. Meskipun demikian, hernia inguinalis juga dapat terjadi pada wanita, meskipun lebih jarang.
Perbedaan dengan Hernia Femoralis
Hernia inguinalis dan hernia femoralis keduanya terjadi di daerah selangkangan, tetapi ada perbedaan dalam lokasi dan penyebabnya. Hernia inguinalis terjadi melalui saluran inguinalis, sementara hernia femoralis terjadi di dekat pembuluh darah femoralis di bawah saluran inguinalis. Hernia femoralis lebih sering terjadi pada wanita, sementara hernia inguinalis lebih sering ditemukan pada pria.
Gejala Hernia Inguinalis
Tonjolan di Selangkangan
Gejala utama dari hernia inguinalis adalah munculnya tonjolan atau benjolan yang terlihat atau terasa di area selangkangan. Tonjolan ini sering kali lebih jelas saat berdiri, batuk, atau mengangkat benda berat. Beberapa orang juga merasa tonjolan ini berkurang saat berbaring atau beristirahat.
Nyeri atau Ketidaknyamanan
Pada beberapa kasus, hernia inguinalis dapat menyebabkan nyeri ringan atau rasa tidak nyaman di area yang terkena, terutama saat bergerak atau mengangkat beban berat. Nyeri ini bisa terasa seperti rasa berat atau tertarik di daerah selangkangan.
Gejala Berat (Pada Kasus Parah)
Jika hernia inguinalis terjepit atau terblokir, kondisi ini bisa menyebabkan nyeri hebat, mual, dan muntah. Ini adalah kondisi medis yang memerlukan penanganan segera. Gejala lainnya termasuk ketidakmampuan untuk buang air besar atau perut kembung, yang bisa menunjukkan bahwa usus terjepit dan memerlukan perawatan segera.
Penyebab dan Faktor Risiko Hernia Inguinalis
Kelemahan Dinding Otot Perut
Hernia inguinalis umumnya terjadi karena kelemahan dinding otot perut yang memungkinkan bagian usus atau jaringan lain menonjol keluar. Kelemahan ini bisa disebabkan oleh faktor genetik, yang menyebabkan otot-otot perut atau selangkangan lebih mudah terbuka atau rapuh.
Tekanan yang Meningkat pada Perut
Peningkatan tekanan pada rongga perut bisa menyebabkan hernia inguinalis. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan tekanan ini antara lain:
Mengangkat beban berat: Aktivitas mengangkat benda berat secara teratur dapat memberi tekanan berlebih pada perut.
Batuk kronis: Suatu kondisi batuk yang berlangsung lama, seperti yang terjadi pada perokok berat atau penderita penyakit paru-paru kronis, dapat meningkatkan tekanan pada rongga perut.
Kehamilan: Selama masa kehamilan, bertambahnya ukuran rahim bisa memberikan tekanan pada perut dan menyebabkan kelemahan pada dinding otot di sekitar area selangkangan.
Obesitas: Kelebihan berat badan juga memberikan lebih banyak tekanan pada perut, yang meningkatkan risiko terjadinya hernia.
Faktor Usia dan Jenis Kelamin
Faktor usia dan jenis kelamin adalah elemen penting dalam terjadinya hernia inguinalis. Pria lebih berisiko mengalami kondisi ini dibandingkan wanita, dan risiko meningkat seiring bertambahnya usia. Hernia inguinalis lebih umum terjadi pada individu yang lebih tua, karena seiring waktu, otot dan jaringan tubuh dapat menjadi lebih lemah.
Pengobatan Hernia Inguinalis
Perawatan Konservatif
Pada hernia inguinalis yang tidak terlalu besar atau hanya menyebabkan gejala ringan, perawatan konservatif seperti menggunakan pembalut hernia atau mengubah gaya hidup untuk menghindari aktivitas yang dapat memperburuk keadaan mungkin cukup bermanfaat. Namun, ini hanya merupakan solusi sementara dan tidak menyelesaikan masalah secara permanen.
Operasi Hernia
Untuk mengatasi hernia inguinalis, operasi hernia adalah pilihan pengobatan yang paling efektif. Ada dua jenis prosedur yang sering dilakukan:
Operasi terbuka: Prosedur ini melibatkan sayatan besar di sekitar area selangkangan untuk memperbaiki saluran inguinalis yang bocor dan mengembalikan usus atau jaringan lainnya ke tempat asalnya.
Laparoskopi: Teknik ini memanfaatkan instrumen kecil dan kamera untuk melakukan operasi melalui sayatan kecil, memberikan waktu pemulihan yang lebih cepat dan mengurangi rasa sakit dibandingkan dengan operasi terbuka.
Dalam operasi hernia, dinding otot yang lemah akan diperbaiki atau diperkuat, seringkali dengan menggunakan jaringan sintetis untuk memperbaiki dan menutup celah di dinding perut.
Pemulihan Pascaoperasi
Setelah menjalani operasi hernia, pasien umumnya perlu beristirahat dalam beberapa waktu dan menghindari aktivitas berat. Pemulihan bisa memakan waktu beberapa minggu, tergantung pada jenis prosedur yang dilakukan dan seberapa cepat tubuh pasien pulih.