Hernia Umbilikalis: Pemahaman, Gejala, dan Pengobatannya

Hernia umbilicalis merupakan kondisi medis yang terjadi

ketika sebagian dari usus atau jaringan tubuh lainnya menonjol melalui celah di sekitar pusar atau umbilikus. Hernia ini biasanya ditemukan pada bayi, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa. Artikel ini akan menjelaskan pengertian hernia umbilicalis, gejalanya, penyebabnya, serta cara pengobatannya.

Apa Itu Hernia Umbilikalis?

Definisi Hernia Umbilikalis
Hernia umbilicalis adalah sebuah kondisi di mana terdapat tonjolan di sekitar pusar (umbilikus), yang disebabkan oleh keluarnya sebagian organ tubuh, seperti bagian usus, melalui celah atau kelemahan pada otot dinding perut. Pada bayi, hernia ini biasanya terjadi karena otot di sekitar pusar belum sepenuhnya tertutup setelah dilahirkan, sedangkan pada orang dewasa, hernia umbilicalis sering kali disebabkan oleh peningkatan tekanan pada rongga perut.
Hernia umbilicalis sering kali tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat berkembang secara perlahan. Pada bayi, tonjolan ini sering kali hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, pada orang dewasa, hernia umbilicalis dapat memerlukan perhatian medis atau bahkan operasi.
Jenis Hernia Umbilikalis
Ada dua jenis utama dari hernia umbilicalis:
Hernia Umbilikalis pada Bayi: Pada bayi baru lahir, hernia ini sangat umum dan biasanya terlihat sebagai tonjolan kecil di sekitar pusar. Sebagian besar hernia umbilicalis pada bayi akan menutup dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan.
Hernia Umbilikalis pada Orang Dewasa: Pada orang dewasa, hernia ini terjadi akibat peningkatan tekanan pada rongga perut, seperti yang disebabkan oleh obesitas, kehamilan, atau mengangkat beban berat. Hernia pada orang dewasa biasanya memerlukan intervensi medis dan mungkin memerlukan operasi untuk mencegah komplikasi.
Gejala Hernia Umbilikalis
Tonjolan di Sekitar Pusar
Gejala utama dari hernia umbilicalis adalah tonjolan kecil atau benjolan yang muncul di sekitar pusar. Tonjolan ini lebih terlihat saat seseorang batuk, menangis, atau ketika menegangkan otot perut. Pada bayi, tonjolan ini sering kali tampak lebih jelas saat bayi menangis.
Nyeri atau Ketidaknyamanan (Pada Dewasa)
Pada orang dewasa, hernia umbilicalis dapat menyebabkan rasa nyeri ringan atau ketidaknyamanan, terutama saat mengangkat benda berat atau saat menegangkan otot perut. Rasa sakit ini bisa meningkat seiring waktu atau jika hernia semakin besar.
Kesulitan dalam Beraktivitas Fisik (Pada Dewasa)
Dalam beberapa kasus hernia umbilicalis pada orang dewasa, aktivitas fisik yang berat, seperti mengangkat benda berat atau olahraga intens, mungkin dapat menyebabkan tonjolan semakin besar dan mengakibatkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang lebih parah.
Gejala Komplikasi (Pada Kasus Parah)
Jika hernia terjepit atau terblokir, gejala lain yang lebih serius bisa muncul, seperti nyeri hebat, mual, muntah, atau perut terasa kembung. Ini merupakan kondisi darurat yang memerlukan tindakan medis segera karena bisa menyebabkan gangguan pada aliran darah ke usus dan berpotensi mengancam nyawa.
Penyebab dan Faktor Risiko Hernia Umbilikalis
Kelemahan Otot Dinding Perut
Penyebab utama hernia umbilicalis adalah kelemahan otot di dinding perut, terutama di sekitar pusar. Pada bayi, ini terjadi karena otot perut belum sepenuhnya berkembang. Sementara itu, pada orang dewasa, kelemahan otot bisa disebabkan oleh penuaan atau faktor genetik.
Tekanan Berlebih pada Rongga Perut
Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan tekanan pada rongga perut juga dapat berperan dalam memicu terjadinya hernia umbilicalis. Beberapa faktor ini antara lain:
Kehamilan: Pada wanita yang sedang hamil, rahim yang membesar dapat memberikan tekanan pada perut dan menyebabkan hernia umbilicalis.
Obesitas: Orang dengan berat badan berlebih memiliki tekanan tambahan pada rongga perut, yang meningkatkan risiko terjadinya hernia.
Mengangkat Benda Berat: Mengangkat benda berat secara teratur dapat menyebabkan tekanan tambahan pada otot perut, yang pada akhirnya memicu hernia.
Faktor Genetik
Ada kemungkinan individu memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami hernia umbilicalis. Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat hernia, maka kemungkinan untuk mengalami kondisi ini lebih tinggi.
Pengobatan Hernia Umbilikalis
Pengobatan Konservatif (Pada Bayi)
Pada bayi, hernia umbilicalis sering kali akan sembuh dengan sendirinya seiring waktu, biasanya sebelum mereka mencapai usia 1-2 tahun. Oleh karena itu, dalam banyak kasus, pengobatan konservatif tanpa intervensi medis khusus sudah cukup. Bayi yang mengalami hernia umbilicalis perlu mendapatkan pemantauan rutin dari dokter untuk memastikan bahwa tonjolan tersebut tidak berkembang menjadi lebih parah.
Operasi Hernia Umbilikalis (Pada Dewasa)
Pada orang dewasa, terutama jika hernia semakin besar atau menyebabkan rasa nyeri yang terus-menerus, operasi hernia menjadi pilihan pengobatan yang umum. Operasi ini bertujuan untuk mengembalikan jaringan yang menonjol ke posisi semula dan memperbaiki dinding otot yang lemah. Ada dua jenis prosedur yang digunakan:
Operasi terbuka: Pembedahan ini melibatkan sayatan besar untuk memperbaiki hernia dengan menutup lubang di dinding perut.
Laparoskopi: Teknik minimal invasif ini menggunakan alat kecil dan kamera untuk memperbaiki hernia melalui sayatan kecil, yang memungkinkan pemulihan lebih cepat dan lebih sedikit nyeri.
Pemulihan Pascaoperasi
Setelah menjalani operasi, pasien biasanya disarankan untuk menghindari aktivitas berat selama beberapa minggu agar tubuh memiliki waktu untuk pulih. Sebagian besar pasien dapat kembali ke aktivitas normal dalam waktu 4-6 minggu setelah prosedur, tergantung pada jenis operasi dan respons tubuh terhadap pemulihan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *