Keracunan Arsenik: Ancaman Diam-diam yang Mematikan

Arsenik adalah unsur kimia alami yang ditemukan di

tanah, batu, air, dan udara. Dalam bentuk senyawanya, arsenik terbagi ke dalam dua kategori utama: arsenik organik dan arsenik anorganik. Arsenik anorganik, terutama yang ditemukan dalam air tanah atau limbah industri, adalah bentuk yang paling berbahaya dan paling sering dikaitkan dengan kejadian keracunan.
Arsenik telah digunakan sejak zaman kuno untuk berbagai tujuan, mulai dari mengawetkan kayu, pestisida, hingga bahan kimia industri. Namun, paparan berlebihan dapat mengakibatkan keracunan serius, baik yang bersifat akut maupun kronis, dan bahkan dapat berakhir dengan kematian jika tidak segera ditangani dengan benar.
Gejala dan Dampak Keracunan Arsenik
Gejala Keracunan Akut
Keracunan arsenik akut terjadi saat seseorang mengonsumsi atau terpapar arsenik dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Gejalanya dapat muncul dalam waktu beberapa jam dan mencakup:
Mual dan muntah
Diare berat
Sakit perut hebat
Kelemahan otot
Pusing dan sakit kepala
Koma (dalam kasus yang parah)
Jika tidak ditangani segera, keracunan akut dapat mengakibatkan kegagalan organ, terutama ginjal, hati, dan jantung. Dalam banyak situasi, keadaan ini dapat berakibat fatal.

Gejala Keracunan Kronis

Sementara itu, keracunan kronis terjadi sebagai akibat dari paparan arsenik dalam jangka panjang, biasanya dari air minum yang terkontaminasi atau konsumsi makanan yang mengandung arsenik. Gejala keracunan kronis berkembang secara perlahan dan sering sulit untuk dikenali, seperti:
Perubahan pada kulit (hiperpigmentasi atau muncul bintik-bintik gelap)
Kuku dengan garis putih (garis Mees)
Rambut rontok
Penurunan berat badan
Gangguan pada sistem saraf
Masalah pada sistem pernapasan
Risiko tinggi untuk terkena kanker kulit, paru-paru, dan kandung kemih
Keracunan arsenik kronis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama di wilayah dengan sumber air yang mengandung arsenik tinggi seperti Bangladesh, India, dan beberapa bagian Indonesia.
Sumber dan Cara Penanggulangan
Sumber Paparan Arsenik
Beberapa sumber utama paparan arsenik mencakup:
Air tanah yang terkontaminasi arsenik anorganik (terutama di area pertanian atau industri)
Pestisida dan herbisida yang mengandung arsenik yang digunakan di lahan pertanian
Produk makanan, terutama beras dan hasil laut, yang menyerap arsenik dari tanah atau air
Udara di sekitar lokasi pertambangan atau pabrik pengolahan
Selain itu, beberapa obat tradisional atau kosmetik juga dikabarkan mengandung arsenik dalam kadar yang berbahaya.
Penanganan dan Pencegahan
Jika terjadi gejala keracunan arsenik, penanganan medis segera sangat vital. Dokter dapat melakukan:
Terapi kelasi: pemberian obat seperti dimerkaprol atau DMSA untuk mengikat arsenik dalam tubuh dan mengeluarkannya melalui urin
Cairan infus untuk mencegah dehidrasi akibat muntah dan diare
Pemantauan fungsi organ untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
Untuk mencegah keracunan arsenik:
Gunakan filter air khusus untuk menyaring arsenik dari air minum
Hindari penggunaan pestisida yang mengandung arsenik
Periksa kadar arsenik dalam sumur atau sumber air pribadi secara berkala
Waspadai makanan dari daerah yang diketahui mengandung kadar arsenik tinggi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *