Gastroschisis merupakan kelainan kongenital atau
bawaan yang muncul saat bayi lahir dengan sebagian usus atau organ pencernaan lainnya berada di luar tubuh melalui celah pada dinding perut. Celah ini umumnya terletak di sisi kanan perut bayi dan dapat mengakibatkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Walaupun gastroschisis adalah kondisi yang langka, diagnosis dan penanganannya yang cepat sangat krusial untuk menjamin kesehatan bayi yang baru lahir.
Apa Itu Gastroschisis?
Definisi dan Penyebab Gastroschisis
Gastroschisis adalah situasi di mana dinding perut bayi tidak terbentuk secara sempurna selama perkembangan janin, mengakibatkan adanya celah atau lubang di bagian depan dinding perut. Akibatnya, sebagian usus atau organ pencernaan lainnya seperti lambung, usus halus, atau usus besar terlihat keluar dari tubuh melalui celah tersebut.
Penyebab pasti gastroschisis belum sepenuhnya dimengerti, namun beberapa faktor berisiko telah diidentifikasi, seperti:
Faktor lingkungan: Konsumsi alkohol, merokok, atau penggunaan obat-obatan terlarang selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan ini.
Faktor genetik: Beberapa kasus gastroschisis mungkin disebabkan oleh faktor genetik, meskipun ini tidak sering terjadi.
Usia ibu: Wanita hamil yang lebih muda (di bawah 20 tahun) memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan gastroschisis.
Meski beberapa faktor tersebut dapat meningkatkan peluang terjadinya gastroschisis, banyak kasus terjadi tanpa adanya faktor risiko yang jelas.
Gejala dan Deteksi Gastroschisis
Gastroschisis biasanya terdeteksi melalui ultrasonografi (USG) pada trimester kedua kehamilan, sekitar usia 18-22 minggu. Dalam pemeriksaan USG, dokter dapat melihat kelainan pada dinding perut bayi, di mana usus atau organ lainnya tampak berada di luar tubuh. Deteksi dini sangat penting untuk mempersiapkan perawatan medis yang diperlukan setelah kelahiran bayi.
Gejala pada bayi yang lahir dengan gastroschisis adalah adanya organ pencernaan yang terpapar langsung di luar tubuh, yang dapat terlihat jelas saat kelahiran.
Penanganan dan Perawatan Gastroschisis
Perawatan Pasca Kelahiran
Setelah bayi lahir dengan gastroschisis, langkah pertama adalah menjamin agar usus atau organ yang terpapar tetap bersih dan terlindungi dari infeksi. Umumnya, bayi akan segera dipindahkan ke unit perawatan intensif neonatal (NICU) untuk perawatan lebih lanjut.
Perawatan yang dilakukan meliputi:
Penutupan Usus: Tergantung pada tingkat keparahan dan ukuran celah pada dinding perut, dokter akan melakukan prosedur pembedahan untuk mengembalikan organ yang terpapar ke dalam tubuh dan menutup celah pada dinding perut. Pembedahan biasanya dilakukan dalam waktu 24 hingga 48 jam setelah kelahiran.
Pemantauan Gizi dan Cairan: Bayi dengan gastroschisis mungkin mengalami kesulitan dalam menyusui atau mendapatkan nutrisi dengan cara normal. Oleh karena itu, mereka sering kali diberikan nutrisi melalui infus atau pemberian makanan dengan selang sampai mereka cukup kuat untuk makan secara normal.
Antibiotik: Untuk menghindari infeksi akibat paparan usus di luar tubuh, bayi yang lahir dengan gastroschisis akan diberikan antibiotik untuk melawan infeksi.
Prognosis dan Pemulihan
Walaupun gastroschisis adalah kondisi yang serius, sebagian besar bayi yang mendapat perawatan medis yang tepat dapat pulih dengan baik. Proses pemulihan umumnya memerlukan waktu yang bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan apakah ada komplikasi lain yang muncul.
Beberapa bayi mungkin memerlukan beberapa operasi tambahan atau waktu yang lebih lama di rumah sakit untuk proses pemulihan, terutama jika terdapat masalah dengan pertumbuhan usus atau infeksi. Namun, banyak bayi yang pada akhirnya dapat tumbuh dengan sehat dan berkembang secara normal setelah menjalani operasi dan perawatan medis.
Komplikasi dan Risiko
Komplikasi yang Dapat Terjadi
Gastroschisis dapat mengakibatkan beberapa komplikasi serius, seperti:
Infeksi: Paparan usus atau organ lainnya di luar tubuh meningkatkan risiko timbulnya infeksi. Oleh karena itu, penanganan yang cepat dan tepat sangatlah penting.
Masalah pertumbuhan: Beberapa bayi dengan gastroschisis mungkin mengalami masalah dengan pertumbuhan usus yang dapat memengaruhi kemampuannya untuk menyerap nutrisi.
Sindrom usus pendek: Jika sebagian besar usus terpapar atau dibuang selama pembedahan, bayi dapat mengalami sindrom usus pendek, yang berpengaruh pada penyerapan gizi secara normal.
Risiko Jangka Panjang
Setelah proses pemulihan, sebagian besar bayi yang lahir dengan gastroschisis dapat hidup sehat tanpa adanya komplikasi jangka panjang. Namun, beberapa mungkin mengalami masalah pencernaan atau perkembangan sistem pencernaan yang memerlukan pemantauan medis lebih lanjut.