Bronkiektasis: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Bronkiektasis adalah suatu kondisi medis yang terjadi

ketika saluran udara di paru-paru, atau bronkus, mengalami kerusakan dan pelebaran yang permanen. Hal ini mengganggu kemampuan tubuh untuk membersihkan lendir dan kuman dari saluran pernapasan, yang dapat menyebabkan infeksi berulang dan masalah pernapasan. Meskipun bronkiektasis jarang terjadi, jika tidak diobati, kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya.

Apa Itu Bronkiektasis?

Pengertian dan Mekanisme Terjadinya
Bronkiektasis adalah kondisi di mana bronkus, yaitu saluran udara yang membawa udara ke paru-paru, mengalami pelebaran yang permanen dan kerusakan. Akibatnya, cairan, seperti lendir atau nanah, menumpuk di saluran udara yang rusak. Kondisi ini menghambat proses pembersihan saluran pernapasan, meningkatkan risiko infeksi dan peradangan kronis pada paru-paru.
Penyakit ini dapat terjadi di satu bagian paru-paru atau lebih, dan jika tidak diobati dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti gagal napas atau gangguan pada fungsi paru-paru.
Proses Kerusakan Bronkus
Kerusakan pada bronkus biasanya dimulai dengan peradangan yang berkepanjangan akibat infeksi atau gangguan sistem kekebalan tubuh. Peradangan ini menyebabkan dinding saluran udara menebal, melemah, dan akhirnya melebar. Akibatnya, saluran udara menjadi kurang elastis dan lebih rentan terhadap infeksi. Proses ini berlangsung secara bertahap dan bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
Penyebab Bronkiektasis
Infeksi Paru-paru yang Berulang
Penyebab utama bronkiektasis adalah infeksi paru-paru yang berulang, yang dapat merusak dinding saluran udara. Beberapa infeksi yang sering dikaitkan dengan bronkiektasis antara lain:
Pneumonia: Infeksi paru-paru yang bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan pada saluran pernapasan.
Tuberkulosis: Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat merusak jaringan paru-paru dan saluran udara.
Infeksi kronis: Infeksi paru-paru kronis yang tidak diobati atau infeksi berulang, misalnya pada pasien dengan fibrosis kistik, dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada bronkus.
Penyakit Genetik dan Gangguan Kekebalan Tubuh
Beberapa kondisi genetik dan gangguan kekebalan tubuh juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan bronkiektasis:
Fibrosis Kistik: Penyakit genetik yang menyebabkan lendir kental terkumpul di saluran pernapasan, yang memudahkan infeksi dan peradangan.
Sindrom Imunodefisiensi: Gangguan sistem kekebalan tubuh yang melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, meningkatkan risiko bronkiektasis.
Penyebab Lain
Beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan bronkiektasis termasuk:
Inhalasi bahan kimia atau racun: Terpapar bahan kimia atau polusi udara dalam waktu lama dapat merusak saluran pernapasan.
Refluks gastroesofagus (GERD): Kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, yang dapat mengiritasi saluran udara dan menyebabkan peradangan kronis.
Cystic fibrosis (CF): Penyakit genetik yang menyebabkan produksi lendir kental di paru-paru, mempermudah infeksi dan kerusakan saluran udara.
Gejala Bronkiektasis
Gejala Utama
Bronkiektasis dapat menyebabkan berbagai gejala, tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan seberapa banyak paru-paru yang terpengaruh. Beberapa gejala umum meliputi:
Batuk kronis: Penderita bronkiektasis biasanya mengalami batuk yang berlangsung lama dan sering mengeluarkan dahak atau lendir.
Sesak napas: Peningkatan produksi lendir dan gangguan pada saluran udara bisa menyebabkan kesulitan bernapas, terutama saat aktivitas fisik.
Infeksi saluran pernapasan berulang: Karena saluran udara yang rusak tidak dapat membersihkan lendir dengan baik, infeksi paru-paru sering terjadi.
Dahak berdarah: Beberapa penderita bronkiektasis dapat mengeluarkan dahak yang mengandung darah.
Gejala Lain yang Mungkin Muncul
Rasa nyeri di dada: Terutama saat batuk atau bernapas dalam.
Kelelahan: Akibat dari infeksi yang berulang dan masalah pernapasan.
Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki: Ini bisa menjadi indikasi adanya komplikasi lebih lanjut karena gagal jantung yang diakibatkan oleh bronkiektasis.
Pengobatan dan Penanganan Bronkiektasis
Pengobatan Medis
Penanganan bronkiektasis bertujuan untuk mengendalikan infeksi, meredakan gejala, dan mencegah komplikasi yang lebih lanjut. Beberapa pengobatan yang digunakan meliputi:
Antibiotik: Untuk mengatasi infeksi paru-paru yang berulang. Pengobatan dengan antibiotik dapat dilakukan secara oral atau intravena, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
Pengencer Lendir: Obat-obatan seperti mucolytics digunakan untuk meringankan lendir sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk.
Bronkodilator: Obat-obatan yang membantu membuka saluran napas dan memudahkan pernapasan.
Terapi Fisik dan Perawatan Lanjutan
Selain pengobatan medis, terapi fisik juga memiliki peranan penting dalam mengelola bronkiektasis. Drainase postural merupakan teknik yang membantu mengeluarkan lendir dari paru-paru dengan posisi tubuh tertentu. Perawatan lanjutan bisa mencakup rehabilitasi paru untuk meningkatkan kapasitas pernapasan dan kualitas hidup pasien.
Operasi
Pada kasus yang lebih parah, prosedur bedah mungkin diperlukan. Jika bronkiektasis terbatas pada satu area paru-paru, pembedahan untuk mengangkat bagian yang rusak mungkin bisa dilakukan. Namun, ini jarang diperlukan dan biasanya hanya dipertimbangkan jika pengobatan lain tidak berhasil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *