Aspergillosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur
dari genus Aspergillus, yang dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh manusia. Meskipun jamur ini secara alami terdapat di udara dan lingkungan di sekitar kita, infeksi aspergillosis umumnya terjadi pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau memiliki kondisi medis tertentu. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, jenis aspergillosis, serta pengobatan yang tersedia untuk menangani infeksi ini.
Apa Itu Aspergillosis?
Aspergillosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Aspergillus, yang dapat berkembang di dalam tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Jamur ini sering ditemukan di lingkungan seperti tanah, debu, dedaunan, dan bahkan di dalam bangunan. Ada lebih dari 200 spesies Aspergillus, tetapi yang paling umum menyebabkan infeksi pada manusia adalah Aspergillus fumigatus.
Pada orang yang sehat, sistem kekebalan tubuh umumnya mampu mencegah jamur ini dari menyebabkan infeksi. Namun, pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu atau memiliki kondisi medis tertentu, jamur ini dapat menyebabkan infeksi serius, khususnya pada paru-paru, tetapi juga dapat menyebar ke organ lainnya.
Jenis-Jenis Aspergillosis
Ada beberapa jenis aspergillosis, tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan area tubuh yang terinfeksi:
Aspergillosis Paru (Pulmonary Aspergillosis)
Jenis ini paling sering terjadi pada individu dengan penyakit paru-paru kronis, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau asma. Infeksi ini bisa berupa aspergilloma (jamur yang tumbuh dalam rongga paru-paru) atau aspergillosis invasif, yang lebih serius dan melibatkan penyerangan jaringan paru-paru.
Aspergillosis Invasif
Ini adalah bentuk yang paling berbahaya dari aspergillosis, di mana jamur berkembang di dalam tubuh dan menyebar ke berbagai organ, termasuk hati, ginjal, dan otak. Ini terutama terjadi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah, seperti penderita HIV/AIDS, pasien kanker yang menjalani kemoterapi, atau penerima transplantasi organ.
Aspergillosis Sinus
Aspergillus juga dapat menginfeksi rongga sinus, menyebabkan peradangan dan infeksi pada sinus paranasal. Ini sering terjadi pada individu yang memiliki alergi atau gangguan sistem imun.
Aspergillosis Alergi
Pada beberapa orang, paparan jamur Aspergillus dapat memicu reaksi alergi, yang dikenal sebagai alergi aspergillosis bronkopulmoner (ABPA). Ini dapat menyebabkan gejala mirip asma seperti batuk, sesak napas, dan mengi.
Gejala Aspergillosis
Gejala aspergillosis bervariasi tergantung pada jenis infeksi yang dialami. Namun, beberapa gejala umum yang dapat muncul pada infeksi aspergillosis meliputi:
Gejala Paru-Paru
Batuk yang berkepanjangan, kadang-kadang disertai dengan darah
Sesak napas atau kesulitan bernapas
Nyeri dada
Demam
Gejala Alergi
Batuk yang terus-menerus
Sesak napas
Mengi atau napas berbunyi
Hidung tersumbat atau sinusitis kronis
Gejala Invasif
Demam tinggi
Penurunan berat badan yang signifikan
Kelelahan yang parah
Pembengkakan kelenjar getah bening
Gejala kerusakan organ, seperti kesulitan bernapas pada infeksi paru-paru yang lebih serius atau gejala neurologis jika melibatkan otak.
Penyebab dan Faktor Risiko Aspergillosis
Jamur Aspergillus dapat ditemukan di berbagai lokasi seperti tanah, dedaunan yang membusuk, serta bahan organik lainnya. Anda dapat terpapar jamur ini melalui udara, terutama dalam lingkungan yang lembap atau terkontaminasi.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena aspergillosis meliputi:
Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pasien dengan HIV/AIDS, kanker, atau yang menjalani transplantasi organ, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami infeksi aspergillosis.
Penyakit Paru-Paru Kronis
Individu yang menderita penyakit paru-paru seperti PPOK, fibrosis paru, atau asma, memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi aspergillosis.
Paparan Lingkungan
Paparan yang berkepanjangan terhadap debu atau spora jamur Aspergillus, terutama di lokasi dengan ventilasi yang buruk atau di daerah yang lembap, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi. Pekerja yang terpapar debu organik (seperti petani atau pekerja di sektor kehutanan) juga lebih rentan terhadap aspergillosis.
Pengobatan Aspergillosis
Pengobatan aspergillosis bervariasi tergantung pada tipe dan sejauh mana infeksi tersebut. Beberapa opsi pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi aspergillosis meliputi:
Obat Antijamur
Pengobatan utama untuk aspergillosis adalah dengan memanfaatkan obat antijamur, yang dapat berupa:
Itraconazole atau Voriconazole: obat antijamur oral yang efektif dalam mengobati aspergillosis paru dan sinus.
Amphotericin B: obat antijamur yang lebih kuat dan sering kali digunakan untuk infeksi aspergillosis invasif yang parah.
Terapi Oksigen
Bayi atau individu dengan masalah pernapasan yang diakibatkan oleh aspergillosis paru mungkin memerlukan terapi oksigen untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
Operasi
Dalam beberapa situasi, jika infeksi disebabkan oleh aspergilloma (jamur yang membentuk massa di paru-paru), tindakan bedah untuk mengangkat massa tersebut mungkin diperlukan, terutama jika mengganggu fungsi paru-paru.
Pengobatan Alergi
Untuk aspergillosis yang timbul akibat reaksi alergi, pengobatan mungkin melibatkan penggunaan obat untuk mengontrol gejala alergi, seperti kortikosteroid yang dihirup atau yang diminum.