Calcinosis cutis merupakan kondisi medis yang muncul
ketika kalsium berkumpul di bawah kulit, menciptakan benjolan atau nodul yang keras. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, serta penampilan yang kurang menarik. Berbagai faktor, mulai dari gangguan metabolisme hingga penyakit autoimun, dapat memicu terjadinya calcinosis cutis. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai definisi calcinosis cutis, penyebab, gejala, dan metode pengobatan yang tersedia.
Apa Itu Calcinosis Cutis?
Calcinosis cutis adalah istilah medis yang merujuk pada keadaan di mana kalsium terakumulasi di lapisan kulit dan jaringan lunak di bawahnya. Akumulasi kalsium ini menghasilkan nodul keras yang bisa diibaratkan sebagai benjolan di bawah kulit. Biasanya, kalsium yang terakumulasi tidak larut dan dapat muncul pada satu titik atau menyebar ke beberapa lokasi.
Kondisi ini dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, seperti tangan, kaki, punggung, dan wajah. Beraneka alasan bisa menjadi penyebab calcinosis cutis, sering kali terkait dengan beberapa masalah kesehatan, misalnya penyakit autoimun atau gangguan metabolik, serta cedera.
Penyebab Calcinosis Cutis
Akumulasi kalsium pada kulit bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Di bawah ini adalah beberapa penyebab utama yang mungkin mengarah pada calcinosis cutis:
Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik (SLE) dan skleroderma dapat mendatangkan calcinosis cutis. Dalam kondisi tersebut, sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri, yang menyebabkan kerusakan dan akumulasi kalsium di bawah kulit.
Gangguan Metabolisme Kalsium
Penyakit yang mengganggu metabolisme kalsium, seperti hiperkalsemia (kadar kalsium tinggi dalam darah), dapat memicu penumpukan kalsium di jaringan tubuh, termasuk kulit. Masalah pada tiroid atau ginjal bisa juga berkontribusi pada hal ini.
Cedera atau Infeksi
Cedera pada kulit atau jaringan lunak serta infeksi tertentu dapat memicu terbentuknya kalsium di area tersebut. Proses penyembuhan yang abnormal atau reaksi tubuh terhadap infeksi bisa berkontribusi pada perkembangan calcinosis cutis.
Kondisi Genetik
Ada kemungkinan beberapa individu memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami calcinosis cutis. Hal ini dapat timbul sebagai bagian dari kondisi genetik yang memengaruhi metabolisme kalsium atau kolagen.
Obat-obatan
Beberapa jenis obat, khususnya yang digunakan untuk mengobati penyakit autoimun atau merangsang aktivitas sistem imun, dapat menyebabkan calcinosis cutis sebagai efek samping.
Gejala Calcinosis Cutis
Gejala utama dari calcinosis cutis adalah kemunculan benjolan keras di bawah kulit, yang biasanya merasa seperti batu kecil atau nodul. Besar dan jumlah benjolan ini dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Beberapa gejala lain yang mungkin terjadi antara lain:
Nyeri dan Peradangan
Sebagian orang mungkin merasakan rasa sakit atau ketidaknyamanan di area yang terkena, terutama jika nodul kalsium menekan jaringan di sekitarnya.
Kulit Kaku dan Kering
Kulit di sekitar benjolan dapat menjadi kaku, kering, atau bahkan pecah-pecah, terutama jika calcinosis cutis terjadi di wilayah yang rentan terhadap gesekan atau tekanan.
Tanda-tanda Infeksi
Apabila nodul kalsium terinfeksi, terdapat kemungkinan muncul pembengkakan, kemerahan, dan nanah di area tersebut. Ini menandakan bahwa infeksi mungkin sedang berlangsung di dalam benjolan atau kulit di sekitarnya.
Pembentukan Nodul Kecil
Meskipun akumulasi kalsium tidak selalu terlihat jelas, saat benjolan mulai terbentuk, biasanya akan terasa keras dan terlihat di permukaan kulit.
Pengobatan Calcinosis Cutis
Meskipun calcinosis cutis tidak selalu memerlukan intervensi medis, ada beberapa cara yang bisa diambil untuk mengurangi gejala atau mengatasi penyebab yang mendasarinya. Pengobatan akan bervariasi tergantung pada faktor penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut.
Pengobatan Medis
Obat-obatan seperti NSAID dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan yang disebabkan oleh calcinosis cutis. Jika kondisi ini berhubungan dengan penyakit autoimun atau gangguan metabolik, pengobatan yang berfokus pada penyebab utama, seperti steroid atau obat penekan sistem imun, mungkin diperlukan.
Pengangkatan Nodul
Apabila terdapat benjolan kalsium yang besar atau mengganggu, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur kecil untuk mengangkat nodul tersebut. Namun demikian, dalam beberapa situasi, benjolan tersebut bisa kembali muncul setelah prosedur dilakukan.
Terapi Fisik dan Perawatan Topikal
Untuk kasus yang tidak terlalu parah, terapi fisik atau penggunaan perawatan topikal dapat membantu meredakan gejala dari calcinosis cutis. Penggunaan salep atau krim yang mengandung bahan pereda nyeri bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan pada kulit.
Penyuluhan Nutrisi
Pada kasus yang berhubungan dengan masalah metabolisme kalsium, mungkin perlu dilakukan penyesuaian diet atau penambahan suplemen kalsium dan vitamin D untuk membantu menyeimbangkan kadar kalsium dalam tubuh.