Penyakit Cakaran Kucing atau Cat Scratch Disease adalah
infeksi bakteri yang dapat berpindah dari kucing kepada manusia melalui cakaran atau gigitan. Walaupun infeksi ini cukup jarang, ia dapat menimbulkan gejala yang cukup mengganggu dan memerlukan penanganan medis. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa itu Cat Scratch Disease, penyebabnya, gejala yang mungkin muncul, serta metode pengobatannya.
Apa Sebenarnya Cat Scratch Disease?
Cat Scratch Disease (CSD) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae. Bakteri ini umumnya ditemukan pada kucing, khususnya pada kucing muda yang kerap berinteraksi dengan kutu. Penularan terjadi saat kucing yang terinfeksi Bartonella menggores atau menggigit manusia. Meskipun tidak semua cakaran kucing mengakibatkan penyakit, ada risiko bagi individu yang terpapar bakteri ini untuk mengalami gejala infeksi.
CSD biasanya tidak berbahaya dan sering kali sembuh dengan pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus yang lebih berat, infeksi ini dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Apa yang Menyebabkan Cat Scratch Disease
Penyebab utama Cat Scratch Disease adalah bakteria Bartonella henselae. Bakteri ini sering ditemukan pada kucing, khususnya pada kulit atau bulu mereka, yang terinfeksi kutu kucing. Ketika kucing yang terinfeksi mencakar atau menggigit manusia, bakteri dapat masuk melalui luka dan menyebabkan infeksi.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang tertular CSD meliputi:
Kucing Terinfeksi Kutu
Kucing yang terinfeksi kutu lebih berisiko membawa bakteri Bartonella. Kutu yang terjangkit dapat menyebarkan bakteri ke kucing, yang kemudian bisa menulari manusia melalui cakaran atau gigitan.
Interaksi Dekat dengan Kucing Muda
Kucing muda lebih rawan terhadap infeksi Bartonella dan lebih cenderung melakukan perilaku bermain yang agresif, seperti menggigit atau mencakar. Interaksi yang intens dengan kucing muda dapat meningkatkan kemungkinan penularan.
Penanganan Kebersihan yang Kurang Baik
Merawat kucing tanpa menjaga kebersihan, seperti tidak memandikan atau tidak menjaga kebersihan kandang, juga dapat berkontribusi pada peningkatan risiko infeksi.
Apa Saja Gejala Cat Scratch Disease
Gejala Cat Scratch Disease umumnya muncul dalam waktu 3 hingga 14 hari setelah bersentuhan dengan kucing yang terinfeksi. Berikut adalah gejala yang sering dialami oleh pengidap CSD:
Pembengkakan atau Benjolan di Kelenjar Getah Bening
Gejala utama dari CSD adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening yang letaknya dekat dengan area luka akibat cakaran atau gigitan. Kelenjar getah bening ini dapat terasa keras dan menyakitkan. Pembengkakan biasanya terjadi di area ketiak, leher, atau pangkal paha.
Demam dan Keringat Malam
Mereka yang menderita CSD sering mengalami demam ringan hingga sedang, yang dapat berlangsung selama beberapa hari. Keringat malam yang berlebihan juga bisa muncul sebagai gejala infeksi.
Nyeri atau Pembengkakan di Area Luka
Luka yang diakibatkan cakaran atau gigitan kucing terinfeksi sering menunjukkan tanda-tanda inflamasi, seperti kemerahan, nyeri, dan kadang disertai nanah. Luka tersebut dapat terlihat seperti luka kecil atau benjolan.
Kelelahan dan Penurunan Nafsu Makan
Beberapa pasien CSD mungkin merasakan kelelahan yang ekstrem dan mengalami penurunan nafsu makan. Hal ini merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi yang terjadi.
Nyeri pada Sendi
Beberapa orang bisa merasakan nyeri pada sendi atau otot, sering kali disertai dengan ketidaknyamanan lainnya.
Komplikasi Lain yang Mungkin Terjadi
Dalam kasus yang lebih serius, CSD dapat menimbulkan masalah seperti infeksi pada organ hati, jantung, atau mata, meskipun kejadian ini jarang.
Perawatan Cat Scratch Disease
Sebagian besar dari kasus Cat Scratch Disease cenderung bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu perawatan medis khusus. Namun, untuk beberapa kasus yang lebih berat, intervensi medis mungkin diperlukan untuk mengurangi gejala dan mencegah masalah lebih lanjut.
Penggunaan Antibiotik
Untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh Bartonella henselae, dokter biasanya akan merekomendasikan antibiotik seperti azitromisin atau doksisiklin. Penggunaan antibiotik ini dapat membantu meredakan gejala dan mempercepat proses penyembuhan. Dalam kasus yang lebih serius atau yang melibatkan komplikasi, antibiotik yang lebih kuat atau obat alternatif mungkin dibutuhkan.
Penanganan Gejala
Untuk meredakan gejala seperti demam, pembengkakan, atau nyeri, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan obat anti nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen. Ini akan membantu mengurangi peradangan dan memberikan kenyamanan bagi pasien.
Perawatan Luka
Luka yang disebabkan oleh cakaran atau gigitan kucing perlu dirawat dengan baik untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Membersihkan luka dengan sabun dan air serta menggunakan antiseptik yang lembut dapat membantu mencegah infeksi lokal yang lebih serius.
Pemantauan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening yang membengkak perlu dipantau selama beberapa minggu untuk memastikan bahwa infeksi tidak menyebar atau menimbulkan masalah lebih lanjut. Jika pembengkakan tidak kunjung membaik atau malah memburuk, mungkin perlu ada penanganan medis tambahan.
Pencegahan Cat Scratch Disease
Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah Cat Scratch Disease:
Menjaga kebersihan kucing dengan memandikan mereka secara teratur dan memastikan kandang mereka tetap bersih.
Menghindari interaksi yang berisiko, terutama dengan kucing yang terinfeksi kutu atau kucing yang sangat aktif.
Menghindari cakaran atau gigitan, serta segera membersihkan luka akibat cakaran atau gigitan kucing dengan sabun dan air.
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin pada kucing untuk memastikan mereka terbebas dari kutu dan infeksi lainnya.