
Limfoma Hodgkin merupakan salah satu tipe kanker yang
mempengaruhi sistem limfatik, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh dan memiliki peran penting dalam melawan infeksi. Meskipun tergolong dalam penyakit serius, Limfoma Hodgkin dikenal sebagai salah satu jenis kanker dengan respons yang baik terhadap pengobatan, terutamanya jika terdeteksi pada tahap awal.
Apa Itu Limfoma Hodgkin?
Limfoma Hodgkin, yang dulu dikenal sebagai Penyakit Hodgkin, ditemukan pertama kali oleh Dr. Thomas Hodgkin pada abad ke-19. Penyakit ini ditandai dengan pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam kelenjar getah bening, yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Ciri Khas Limfoma Hodgkin
Ciri khas yang paling mencolok dari limfoma Hodgkin adalah keberadaan sel Reed-Sternberg, yaitu sel-sel besar abnormal yang dapat dilihat melalui pemeriksaan mikroskopis jaringan kelenjar getah bening. Kehadiran sel-sel ini menjadi faktor pembedaan utama antara Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin.
Penyebab dan Faktor Risiko
Saat ini, penyebab pasti dari Limfoma Hodgkin masih belum diketahui. Namun, beberapa faktor risiko telah dikenali, antara lain:
Faktor Risiko Utama
Infeksi virus Epstein-Barr (EBV)
Virus ini diketahui berkaitan dengan peningkatan risiko Limfoma Hodgkin.
Riwayat Keluarga
Mempunyai anggota keluarga yang pernah mengalami limfoma meningkatkan kemungkinan risiko.
Sistem Imun yang Lemah
Mereka yang mengidap HIV/AIDS atau yang menjalani transplantasi organ lebih rentan terhadap penyakit ini.
Usia Muda
Penyakit ini paling sering terjadi pada orang berusia 15–35 tahun dan juga cenderung meningkat lagi setelah usia 55.
Gejala Limfoma Hodgkin
Gejala awal limfoma Hodgkin sering kali tidak disadari karena menyerupai gejala infeksi biasa. Beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi:
Pembengkakan tanpa rasa sakit pada kelenjar getah bening (di area leher, ketiak, atau selangkangan)
Demam tanpa penyebab yang jelas
Berkeringat di malam hari
Penurunan berat badan yang drastis
Gatal-gatal dan kelelahan yang berkepanjangan
Gejala ini dapat muncul secara perlahan atau secara mendadak, tergantung pada seberapa cepat penyakit ini menyebar.
Diagnosis dan Stadium Penyakit
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan:
Tes dan Pemeriksaan
Biopsi kelenjar getah bening untuk mendeteksi sel Reed-Sternberg.
Tes darah lengkap.
CT scan, PET scan, atau MRI untuk mengevaluasi penyebaran.
Biopsi sumsum tulang jika diperlukan untuk memastikan apakah kanker sudah menyebar ke sumsum tulang.
Limfoma Hodgkin dibagi menjadi empat stadium, mulai dari stadium I (lokal) hingga stadium IV (penyebaran yang luas).
Pengobatan dan Harapan Hidup
Limfoma Hodgkin memiliki tingkat keberhasilan pengobatan yang sangat tinggi, terutama jika terdiagnosis pada stadium awal.
Pilihan Pengobatan
Kemoterapi: Terapi utama yang digunakan untuk menghancurkan sel kanker.
Radioterapi: Ditujukan untuk area tertentu yang terpengaruh.
Imunoterapi atau terapi target: Diterapkan pada kasus yang lebih rumit atau jika terjadi kekambuhan.
Transplantasi sel punca: Dilakukan jika pengobatan awal belum berhasil.
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk Limfoma Hodgkin kini bisa mencapai 85–90%, terutama dengan diagnosis yang cepat dan penanganan yang tepat.