
Lipoma adalah jenis tumor jinak yang berasal dari
jaringan lemak. Meskipun umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, lipoma bisa menimbulkan ketidaknyamanan fisik dan emosional jika tumbuh di area tubuh yang terlihat atau terasa mengganggu. Meskipun tergolong tidak berbahaya, penting untuk mengenali ciri-cirinya agar bisa membedakannya dari kondisi medis lainnya.
Apa Itu Lipoma?
Lipoma adalah pertumbuhan dari jaringan lemak yang muncul di bawah kulit. Umumnya, lipoma tumbuh perlahan dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Tumor ini biasanya lembut, bisa bergerak di bawah kulit, dan mudah dirasakan ketika disentuh. Lipoma umumnya berukuran kecil, tetapi dapat juga tumbuh lebih besar dalam beberapa kasus.
Ciri-ciri Lipoma
Benjolan lunak dan elastis: Lipoma memberikan sensasi lembut ketika disentuh dan dapat bergerak bila ditekan.
Tumbuh dengan lambat: Lipoma biasanya tumbuh sangat pelan dan tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali jika menekan saraf atau jaringan sekitarnya.
Berukuran kecil hingga besar: Lipoma biasanya berukuran kecil, sekitar 2–5 cm, meskipun ada lipoma yang dapat tumbuh lebih besar.
Secara umum, lipoma muncul di bagian tubuh seperti punggung, lengan, paha, atau leher, namun juga dapat muncul di area tubuh lainnya.
Penyebab dan Faktor Risiko Lipoma
Meskipun penyebab yang tepat dari lipoma belum sepenuhnya jelas, beberapa faktor dianggap berkontribusi dalam pembentukannya. Faktor genetik berperan penting, karena lipoma sering ditemukan pada individu yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
Faktor Risiko Utama
Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang mengalami lipoma, risikonya untuk Anda juga meningkat.
Usia: Lipoma umumnya muncul pada usia dewasa, biasanya antara 40 hingga 60 tahun.
Beberapa penyakit: Kondisi medis tertentu seperti FAP (Familial Adenomatous Polyposis) atau Penyakit Dercum dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya lipoma.
Namun, lipoma juga bisa muncul pada orang yang tidak memiliki faktor risiko ini. Dalam banyak kasus, lipoma terbentuk tanpa alasan yang jelas.
Diagnosis dan Pengobatan Lipoma
Diagnosis lipoma biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien. Jika diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan bahwa benjolan tersebut adalah lipoma dan bukan kondisi yang lebih serius.
Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan medis: Seperti ultrasonografi atau MRI untuk melihat struktur benjolan dengan lebih baik, terutama jika lipoma terletak dalam jaringan yang lebih dalam.
Biopsi: Meskipun jarang dilakukan, biopsi dapat dilakukan untuk memastikan bahwa benjolan tersebut tidak mengandung sel kanker atau masalah medis lainnya.
Pengobatan Lipoma
Kebanyakan lipoma tidak membutuhkan pengobatan jika tidak menimbulkan rasa sakit atau gangguan. Namun, jika lipoma berukuran besar, mengganggu aktivitas sehari-hari, atau menimbulkan rasa sakit, ada beberapa opsi pengobatan yang bisa dipilih, di antaranya:
Pembedahan: Mengangkat lipoma secara lengkap adalah cara yang paling efektif untuk menghilangkan benjolan ini.
Liposuction: Menggunakan alat untuk menyedot jaringan lemak dari lipoma.
Injeksi steroid: Dalam beberapa kasus, injeksi steroid dapat membantu mengecilkan lipoma, meskipun tidak menghilangkannya sepenuhnya.
Pencegahan dan Prognosis
Karena lipoma merupakan kondisi jinak, prognosisnya sangat baik. Jika lipoma diangkat, benjolan tersebut biasanya tidak muncul kembali, meskipun dalam beberapa kasus lipoma bisa muncul kembali di lokasi lain. Hingga saat ini, tidak ada cara untuk mencegah lipoma berkembang.
Namun, bagi individu yang memiliki riwayat keluarga lipoma atau kondisi medis tertentu, penting untuk memantau kemunculan benjolan baru dan berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran.