Dehidrasi adalah keadaan yang muncul ketika tubuh
kehilangan lebih banyak cairan dibandingkan yang diterimanya, sehingga mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh. Salah satu penyebab umum dehidrasi adalah diare. Diare mengakibatkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit dengan cepat, yang dapat berakhir pada dehidrasi jika tidak segera ditangani. Artikel ini akan membahas mengenai dehidrasi akibat diare, gejalanya, penyebabnya, serta cara mencegah dan mengobatinya.
Apa Itu Dehidrasi Akibat Diare?
Dehidrasi akibat diare terjadi ketika seseorang mengalami buang air besar yang cair atau berair dalam jumlah berlebihan. Saat seseorang mengalami diare, tubuh kehilangan cairan, elektrolit seperti natrium dan kalium, serta nutrisi penting lainnya yang seharusnya diserap oleh usus. Jika diare berlangsung lebih dari 24 jam, tubuh akan kekurangan cairan, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Bagaimana Diare Menyebabkan Dehidrasi?
Setiap kali tubuh mengeluarkan tinja cair, cairan dalam tubuh ikut terbuang. Biasanya, usus besar menyerap cairan dari makanan yang dicerna, tetapi diare mengganggu proses ini, sehingga lebih banyak cairan yang terbuang. Tanpa penggantian cairan yang memadai, tubuh akan mulai kekurangan cairan, dan dehidrasi pun bisa terjadi. Dehidrasi bisa menjadi lebih serius jika tidak segera ditangani dengan memberi cairan yang cukup.
Gejala Dehidrasi Karena Diare
Gejala dehidrasi dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kehilangan cairan. Gejala dehidrasi yang ringan hingga sedang meliputi:
Gejala Awal Dehidrasi
Mulut kering dan rasa haus yang meningkat
Kelelahan atau lemas
Urine yang lebih sedikit dan warnanya lebih gelap
Kehilangan elastisitas kulit (kulit yang tidak kembali ke bentuk semula setelah dicubit)
Pusing atau sakit kepala
Jika dehidrasi tidak segera diatasi, gejalanya bisa memburuk dan berkembang menjadi dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kondisi berbahaya, seperti:
Pingsan
Denging di telinga
Napas cepat atau dangkal
Tekanan darah rendah
Kebingungan atau disorientasi
Anak-anak dan lansia lebih rentan terhadap dehidrasi akibat diare, dan gejala mereka bisa lebih cepat berkembang menjadi parah.
Penyebab Dehidrasi Akibat Diare
Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang semuanya berpotensi menyebabkan dehidrasi. Beberapa penyebab umum diare yang dapat menyebabkan dehidrasi antara lain:
Infeksi Virus dan Bakteri
Infeksi virus seperti rotavirus, norovirus, atau bakteri seperti Salmonella dan Escherichia coli (E. coli) adalah penyebab utama diare akut. Infeksi ini mengganggu saluran pencernaan dan menyebabkan peradangan, yang mengarah pada diare.
Makanan dan Minuman Tercemar
Makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan bakteri atau virus juga dapat menyebabkan diare. Ini bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau air yang tidak higienis.
Penyakit Usus
Beberapa penyakit pencernaan, seperti penyakit radang usus (Crohn’s disease atau kolitis ulserativa), dapat menyebabkan diare kronis, yang meningkatkan risiko dehidrasi.
Penggunaan Obat-obatan
Beberapa obat, seperti antibiotik atau obat pencahar, dapat memengaruhi keseimbangan cairan tubuh dan menyebabkan diare sebagai efek samping.
Alergi Makanan
Beberapa orang mungkin mengalami diare akibat reaksi alergi terhadap makanan tertentu, seperti susu atau gluten, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan dehidrasi.
Cara Mengatasi Dehidrasi Akibat Diare
Jika diare menyebabkan dehidrasi, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi kondisi ini:
Pemberian Cairan Oral (ORS)
Cairan rehidrasi oral (ORS) merupakan solusi terbaik untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang karena diare. ORS mengandung kombinasi glukosa dan garam yang membantu tubuh dalam menyerap cairan lebih efektif. Pemberian ORS sangat krusial, terutama bagi anak-anak dan orang tua.
Minum Banyak Air
Selain ORS, pastikan untuk mengonsumsi banyak air guna mencegah dehidrasi lebih lanjut. Hindari minuman manis, kafein, atau alkohol, sebab ini dapat memperburuk dehidrasi.
Makanan yang Mudah Dicerna
Ketika diare mulai membaik, konsumsi makanan ringan dan mudah dicerna seperti nasi, roti panggang, atau pisang. Hindari makanan pedas atau berlemak yang dapat memperburuk iritasi usus.
Pengobatan untuk Mengatasi Diare
Terkadang, dokter mungkin meresepkan obat antidiarrheal, seperti loperamide, untuk mengurangi frekuensi buang air besar. Namun, obat ini sebaiknya tidak digunakan apabila diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit.
Pencegahan Dehidrasi Karena Diare
Untuk mencegah dehidrasi karena diare, sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan sistem pencernaan:
Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, terutama setelah menggunakan toilet atau sebelum makan.
Hindari makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri atau virus.
Vaksinasi rotavirus pada bayi untuk melindungi mereka dari infeksi yang bisa menyebabkan diare.
Jaga kebersihan lingkungan dengan memastikan bahwa air yang diminum aman dan bebas dari kontaminasi.