Herpangina: Penyakit Menular pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Herpangina adalah infeksi virus yang umumnya

menyerang anak-anak, khususnya yang berusia di bawah 10 tahun. Penyakit ini dicirikan oleh demam tinggi, sakit tenggorokan, serta kemunculan luka kecil di bagian belakang tenggorokan dan langit-langit mulut. Herpangina dapat disebabkan oleh beberapa jenis virus, dan meskipun biasanya tidak serius, penyakit ini memerlukan perhatian medis untuk menghindari komplikasi.

Apa Itu Herpangina?

Definisi Herpangina
Herpangina merupakan infeksi virus yang mengganggu saluran pencernaan bagian atas, terutama tenggorokan dan mulut. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh virus coxsackie, yang merupakan bagian dari keluarga enterovirus. Herpangina paling sering dijumpai pada anak-anak, meskipun orang dewasa juga dapat terinfeksi, meskipun lebih jarang. Penyakit ini mudah menular, terutama melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari penderita, seperti air liur atau feses.

Perbedaan Herpangina dan Sakit Tenggorokan Lainnya

Herpangina sering kali disalahartikan sebagai sakit tenggorokan biasa atau bahkan radang tenggorokan (tonsilitis), karena gejalanya yang serupa. Namun, perbedaan utamanya adalah herpangina disertai dengan luka-luka kecil (ulser) di bagian belakang tenggorokan, amandel, dan langit-langit mulut, yang tidak dijumpai pada jenis sakit tenggorokan lainnya.

Gejala Herpangina

Demam Tinggi
Gejala pertama dari herpangina adalah demam tinggi, yang sering kali muncul tiba-tiba dan bisa mencapai suhu 39-40°C. Demam ini biasanya disertai dengan ketidaknyamanan pada tubuh, seperti nyeri otot dan sakit kepala.
Sakit Tenggorokan
Setelah demam, penderita herpangina akan mulai merasakan sakit tenggorokan yang cukup parah. Sakit tenggorokan ini seringkali disertai dengan kesulitan untuk menelan, sehingga anak-anak sering kali menolak untuk makan dan minum.
Luka di Mulut dan Tenggorokan
Luka atau ulser kecil berwarna putih atau keabu-abuan akan muncul di bagian belakang tenggorokan, amandel, dan langit-langit mulut. Luka-luka ini dapat menyebabkan rasa sakit yang cukup signifikan dan membuat penderita kesulitan dalam makan atau minum.
Mual dan Muntah
Dalam beberapa kasus, penderita herpangina juga dapat mengalami mual dan muntah sebagai gejala tambahan, terutama karena rasa nyeri saat menelan makanan atau minuman.
Ruam Kulit (Pada Beberapa Kasus)
Meskipun tidak selalu terjadi, beberapa penderita herpangina juga dapat mengalami ruam kulit merah yang muncul di tubuh. Ruam ini biasanya tidak gatal dan sering kali muncul beberapa hari setelah demam.
Penyebab dan Penularan Herpangina
Penyebab Utama: Virus Coxsackie
Herpangina disebabkan oleh virus coxsackie yang termasuk dalam kelompok enterovirus. Virus ini terutama menyerang bagian belakang tenggorokan dan mulut, yang menyebabkan kemunculan luka kecil yang menyakitkan. Virus ini dapat dengan cepat menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air liur, feses, atau cairan dari luka.Penularan Melalui Kontak Langsung
Herpangina sangat menular, terutama pada anak-anak. Penularannya dapat terjadi melalui sentuhan langsung dengan orang yang terinfeksi atau benda-benda yang terkontaminasi, seperti mainan atau alat makan. Air liur penderita yang terinfeksi adalah cara utama penyebaran virus ini. Herpangina juga bisa menyebar melalui udara, terutama ketika penderita batuk atau bersin.
Lingkungan yang Rawan Penularan
Herpangina lebih sering terjadi pada musim panas atau musim gugur, ketika virus coxsackie lebih aktif. Penularan dapat lebih cepat terjadi di lingkungan yang padat, seperti sekolah atau daycare, karena anak-anak cenderung memiliki kebiasaan saling berbagi mainan atau benda-benda pribadi yang mungkin terkontaminasi virus.

Pengobatan Herpangina

Pengobatan Simtomatik
Sayangnya, tidak ada obat antivirus khusus untuk mengatasi herpangina. Oleh karena itu, pengobatan utama untuk herpangina adalah pengobatan simtomatik untuk mengurangi gejala. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala meliputi:
Obat penurun demam seperti paracetamol atau ibuprofen untuk menekan demam dan rasa sakit.
Kumur dengan air garam hangat untuk membantu meredakan sakit tenggorokan.
Pemberian cairan yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi, terutama karena anak-anak sering kali enggan makan atau minum akibat sakit tenggorokan.
Menjaga Kebersihan Tangan dan Lingkungan
Karena herpangina sangat menular, penting untuk menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara rutin dan menggunakan tisu atau masker jika batuk atau bersin. Disarankan juga untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi demi mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
Perawatan di Rumah
Sebagian besar kasus herpangina dapat sembuh secara alami dalam waktu 7-10 hari. Selama periode ini, istirahat yang cukup dan menjaga pola makan yang mudah dikonsumsi dapat mendukung pemulihan. Jika gejala semakin parah atau tidak ada tanda perbaikan setelah beberapa hari, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Meskipun herpangina umumnya sembuh dengan sendirinya, ada beberapa kondisi di mana perawatan medis segera diperlukan, seperti:
Demam tinggi yang tidak kunjung reda setelah diberikan obat penurun demam.
Kesulitan bernapas atau sangat sulit menelan.
Muntah berulang atau dehidrasi yang parah karena tidak dapat makan atau minum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *