
Hiperkalsemia merupakan suatu kondisi medis yang
terjadi ketika tingkat kalsium dalam darah melebihi level yang normal. Kalsium sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh, seperti pembentukan tulang, kontraksi otot, dan aktivitas saraf, namun kelebihan kalsium dapat menimbulkan masalah serius bagi kesehatan. Tingkat keparahan hiperkalsemia bisa bervariasi, dari yang tidak menunjukkan gejala sampai yang mengancam jiwa. Artikel ini menjelaskan secara rinci mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasi hiperkalsemia.
Apa Itu Hiperkalsemia?
Hiperkalsemia diartikan sebagai kadar kalsium dalam darah yang melebihi 10,5 mg/dL. Dalam keadaan normal, tubuh mengontrol kadar kalsium dengan ketat melalui interaksi hormon paratiroid, ginjal, dan sistem pencernaan. Akan tetapi, apabila keseimbangan ini terganggu, kadar kalsium bisa meningkat secara signifikan. Keberadaan kalsium yang berlebihan dalam darah dapat berdampak pada hampir seluruh sistem tubuh, mulai dari sistem pencernaan, otot, ginjal, hingga otak dan jantung. Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi kondisi ini sejak awal.
Penyebab Hiperkalsemia
Hiperparatiroidisme
Ini adalah penyebab utama hiperkalsemia. Keadaan ini terjadi ketika kelenjar paratiroid di leher menghasilkan hormon paratiroid (PTH) dalam jumlah berlebihan, yang mendorong pelepasan kalsium dari tulang ke dalam darah.
Kanker
Beberapa jenis kanker, seperti kanker paru-paru, kanker payudara, dan multiple myeloma, dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Tumor dapat memproduksi zat yang menyerupai hormon PTH atau merusak tulang.
Konsumsi Suplemen Kalsium dan Vitamin D Berlebihan
Pengambilan suplemen kalsium atau vitamin D yang berlebihan dapat menyebabkan penyerapan kalsium yang berlebih dari saluran pencernaan.
Penyakit Granulomatosa
Kondisi seperti sarkoidosis dan tuberkulosis dapat meningkatkan produksi bentuk aktif vitamin D, yang menyebabkan penyerapan kalsium yang berlebihan dari usus.
Penyakit Ginjal
Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik tidak mampu mengeluarkan kalsium dengan efektif, yang menyebabkan akumulasi kalsium dalam darah.
Gejala Hiperkalsemia
Gejala hiperkalsemia sangat bergantung pada tingkat keparahannya. Pada kondisi ringan, mungkin tidak ada gejala yang muncul. Namun, pada tingkat yang tinggi, gejalanya bisa meliputi:
Masalah Pencernaan
Mual dan muntah
Sembelit
Kehilangan nafsu makan
Masalah Neurologis
Kelelahan
Kebingungan
Depresi
Penurunan kesadaran dalam kasus yang serius
Gangguan Ginjal
Peningkatan frekuensi buang air kecil
Rasa haus yang berlebihan
Batu ginjal
Gangguan Jantung
Aritmia (detak jantung tidak teratur)
Tekanan darah yang tinggi
Dalam kasus yang parah, risiko terhadap serangan jantung
Penanganan Hiperkalsemia
Cara penanganan hiperkalsemia bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Terapi Cairan dan Diuretik
Pemberian cairan infus (seringnya NaCl) dapat membantu menurunkan kadar kalsium dalam darah. Diuretik seperti furosemid digunakan untuk membantu ginjal mengeluarkan kalsium yang berlebih.
Bisfosfonat
Obat ini berfungsi untuk menghambat pelepasan kalsium dari tulang, terutama pada pasien kanker tulang atau osteoporosis yang parah.
Kalsitonin
Hormon ini dapat dengan cepat menurunkan kadar kalsium dalam darah, meskipun efek yang diberikan hanya bersifat sementara.
Dialisis
Bagi pasien dengan gagal ginjal atau hiperkalsemia berat yang tidak merespon terapi lainnya, dialisis mungkin diperlukan untuk menghilangkan kelebihan kalsium dari tubuh.
Pengobatan Penyebab Utama
Jika hiperkalsemia disebabkan oleh hiperparatiroidisme, mungkin diperlukan tindakan pembedahan untuk mengangkat kelenjar paratiroid yang bermasalah. Untuk pasien kanker, pengobatan terhadap tumor primer harus dilakukan untuk mengatasi hiperkalsemia sekunder.
Pencegahan Hiperkalsemia
Berbagai langkah pencegahan yang bisa diambil meliputi:
Menghindari konsumsi suplemen kalsium atau vitamin D secara berlebihan tanpa pengawasan medis
Menjaga kesehatan ginjal dengan cukup mengonsumsi air
Melakukan pemeriksaan rutin untuk kadar kalsium darah bagi mereka yang memiliki risiko tinggi, seperti pasien kanker atau penyakit paratiroid.
Mengadopsi cara hidup yang sehat, dengan menerapkan pola makan yang seimbang dan melakukan olahraga secara teratur.