
berlebihan. Kelenjar ini adalah kelenjar kecil yang terletak
di bagian bawah otak, tetapi memiliki peranan penting dalam mengendalikan berbagai fungsi tubuh melalui produksi hormon. Ketidakseimbangan hormon yang terjadi akibat hiperpituitarisme dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari pertumbuhan abnormal hingga gangguan metabolisme.
Artikel ini akan menjelaskan secara menyeluruh tentang hiperpituitarisme, penyebabnya, gejala yang harus diperhatikan, serta cara penanganannya.
Apa Itu Hiperpituitarisme?
Hiperpituitarisme terjadi ketika salah satu atau lebih hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari berada di atas tingkat normal. Penyebab utama kondisi ini biasanya adalah tumor jinak (adenoma) yang berkembang di kelenjar tersebut, sehingga memicu produksi hormon yang tidak terkontrol.
Kelenjar pituitari menghasilkan berbagai hormon penting, seperti:
Hormon pertumbuhan (GH)
Hormon adrenokortikotropik (ACTH)
Hormon tirotropin (TSH)
Hormon prolaktin
Hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH)
Jika salah satu hormon ini diproduksi secara berlebihan, maka dapat muncul berbagai masalah kesehatan yang spesifik tergantung pada hormon yang terkait.
Penyebab dan Jenis Hiperpituitarisme
Adenoma Hipofisis
Penyebab paling umum dari hiperpituitarisme adalah adanya adenoma, yaitu tumor jinak pada kelenjar hipofisis. Tumor ini dapat menghasilkan hormon tanpa kontrol dari sistem hormonal tubuh.
Genetik
Beberapa kasus hiperpituitarisme dapat berkaitan dengan kelainan genetik seperti Multiple Endocrine Neoplasia type 1 (MEN1) yang mengakibatkan gangguan pada beberapa kelenjar endokrin.
Stimulasi Hipotalamus
Kelenjar pituitari bekerja dengan pengaruh hipotalamus. Jika hipotalamus menjadi terlalu aktif, maka kelenjar pituitari bisa meningkatkan produksi hormon juga.
Gejala Hiperpituitarisme
Gejala hiperpituitarisme sangat tergantung pada jenis hormon yang mengalami kelebihan. Beberapa gejala umum dan spesifik antara lain:
Kelebihan Hormon Pertumbuhan (GH)
Pertumbuhan tulang abnormal pada dewasa (akromegali)
Pembesaran pada wajah, pembengkakan di tangan dan kaki
Nyeri pada sendi dan sakit kepala
Kelebihan Prolaktin
Gangguan menstruasi atau hilangnya menstruasi pada wanita
Produksi ASI yang tidak normal (galaktorea)
Masalah seksual pada pria
Kelebihan ACTH
Sindrom Cushing: berat badan meningkat, wajah bulat, tekanan darah tinggi, kulit mudah memar
Kelebihan TSH
Hipertiroidisme: jantung berdebar, penurunan berat badan drastis, tangan bergetar, kesulitan tidur
Jika tumor cukup besar, ia dapat menekan bagian-bagian lain di sekitarnya dan menyebabkan:
Gangguan penglihatan
Sakit kepala yang parah
Mual dan muntah
Diagnosis dan Penanganan Hiperpituitarisme
Pemeriksaan Laboratorium
Uji darah dan urine dilakukan untuk mengukur tingkat hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Proses ini membantu menemukan hormon mana yang diproduksi secara berlebihan.
Pencitraan (MRI atau CT Scan)
Metode ini digunakan untuk mengetahui adanya tumor atau massa di kelenjar hipofisis.
Pengobatan
Penanganan untuk hiperpituitarisme tergantung pada penyebab dan jenis hormon yang berlebih:
Obat-obatan: Digunakan untuk mengurangi produksi hormon atau mengecilkan ukuran tumor (contohnya: bromokriptin untuk prolaktinoma).
Pembedahan: Pengangkatan adenoma hipofisis melalui teknik transsphenoidal (melalui hidung) menjadi pilihan utama untuk banyak kasus.
Radioterapi: Dilakukan jika tumor tidak dapat diangkat sepenuhnya atau muncul kembali setelah operasi.