Hipertiroid adalah keadaan medis yang muncul ketika
kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Produksi hormon tiroid yang berlebihan dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh, menimbulkan gejala yang dapat mengganggu kualitas hidup individu. Jika tidak ditangani, hipertiroid dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk masalah jantung dan osteoporosis. Artikel ini akan menguraikan apa itu hipertiroid, penyebabnya, gejalanya, serta cara pengobatannya.
Apa Itu Hipertiroid?
Hipertiroid merupakan gangguan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan produksi hormon tiroid (T3 dan T4) secara berlebihan. Hormon tiroid memiliki fungsi penting dalam mengatur metabolisme tubuh, termasuk laju detak jantung, suhu tubuh, dan proses pembakaran kalori. Ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon ini, metabolisme tubuh akan semakin cepat, yang memicu berbagai gejala yang tidak nyaman.
Penyebab Hipertiroid
Penyebab utama hipertiroid adalah kondisi medis tertentu yang memengaruhi kelenjar tiroid. Beberapa penyebab umum hipertiroid termasuk:
Penyakit Graves: Ini adalah penyebab paling umum dari hipertiroid. Penyakit Graves adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid dan merangsang produksi hormon tiroid yang berlebihan.
Tiroiditis: Peradangan pada kelenjar tiroid, yang dapat disebabkan oleh infeksi atau kondisi autoimun, dapat mengakibatkan pelepasan hormon tiroid dalam jumlah berlebihan.
Kelenjar Tiroid yang Membesar (Goiter): Dalam beberapa kasus, kelenjar tiroid dapat membesar dan menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, menyebabkan hipertiroid.
Penggunaan Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti amiodaron (untuk penyakit jantung) dan obat-obatan yang mengandung yodium, dapat memengaruhi produksi hormon tiroid dan menyebabkan hipertiroid.
Selain itu, konsumsi makanan atau suplemen yang mengandung yodium dalam jumlah besar juga bisa berisiko menyebabkan hipertiroid, terutama pada individu yang memiliki masalah dengan tiroid.
Gejala Hipertiroid
Gejala hipertiroid dapat bervariasi, tetapi umumnya berhubungan dengan percepatan metabolisme tubuh. Berikut adalah beberapa gejala umum yang dapat terjadi pada penderita hipertiroid:
Peningkatan Detak Jantung
Salah satu gejala paling umum dari hipertiroid adalah peningkatan detak jantung (takikardia). Penderita mungkin merasakan jantung berdebar-debar atau detak jantung yang cepat, bahkan saat beristirahat.
Penurunan Berat Badan
Meski nafsu makan kemungkinan meningkat, penderita hipertiroid sering mengalami penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Hal ini terjadi akibat metabolisme tubuh yang sangat cepat, yang membakar kalori lebih cepat dari biasanya.
Keringat Berlebih dan Intoleransi Terhadap Panas
Penderita hipertiroid sering merasa sangat panas dan berkeringat berlebihan, bahkan dalam cuaca yang sejuk. Ini disebabkan oleh peningkatan metabolisme yang menyebabkan tubuh menghasilkan lebih banyak panas.
Kelelahan dan Kelemahan Otot
Meskipun metabolisme tubuh meningkat, banyak penderita hipertiroid merasa lelah dan lemah. Kelemahan otot, khususnya di lengan dan paha, sering ditemukan pada orang dengan hipertiroid.
Gangguan Tidur
Penderita hipertiroid sering mengalami kesulitan tidur (insomnia), yang diakibatkan oleh tingginya tingkat energi dan kecemasan yang muncul akibat percepatan metabolisme tubuh.
Masalah Pencernaan
Beberapa orang dengan hipertiroid mengalami diare atau frekuensi buang air besar yang lebih sering. Ini adalah efek dari metabolisme tubuh yang lebih cepat yang mempengaruhi sistem pencernaan.
Pembesaran Kelenjar Tiroid (Goiter)
Pada sebagian orang, hipertiroid dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang terlihat atau terasa di leher. Ini dikenal sebagai goiter, dan dapat disertai dengan rasa tidak nyaman atau kesulitan menelan.
Pengobatan Hipertiroid
Pengobatan hipertiroid bertujuan untuk mengatur produksi hormon tiroid yang berlebihan dan mengurangi gejala. Beberapa metode pengobatan yang biasa digunakan untuk mengelola hipertiroid meliputi:
Obat Antitiroid
Obat-obatan seperti methimazole dan propylthiouracil (PTU) digunakan untuk menghambat produksi hormon tiroid yang berlebihan. Obat-obatan ini dapat membantu menurunkan kadar hormon tiroid dalam tubuh dan mengurangi gejala.
Terapi Radioiodine
Terapi radioiodine adalah salah satu pengobatan utama untuk hipertiroid, terutama pada kasus yang disebabkan oleh penyakit Graves. Dalam terapi ini, yodium radioaktif diberikan untuk menghancurkan sebagian jaringan tiroid yang aktif memproduksi hormon. Prosedur ini dapat menyebabkan tiroid menjadi kurang aktif dan terkadang menyebabkan hipotiroid (kondisi tiroid yang kurang aktif), yang dapat diatasi dengan pengobatan pengganti hormon tiroid.
Pembedahan
Pada beberapa kasus, terutama jika kelenjar tiroid sangat membesar atau jika ada nodul tiroid yang mengganggu, pembedahan untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid mungkin diperlukan. Pembedahan ini dilakukan untuk mengatasi masalah produksi hormon tiroid yang berlebihan.
Pengobatan Simtomatik
Untuk membantu mengatasi gejala seperti detak jantung yang cepat atau kegelisahan, dokter mungkin meresepkan beta-blocker seperti propranolol. Obat ini dapat membantu menurunkan detak jantung dan mengurangi gejala lainnya seperti kecemasan.
Pencegahan Hipertiroid
Meskipun hipertiroid tidak selalu dapat dicegah, beberapa langkah dapat membantu mengurangi risikonya, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tiroid. Beberapa cara untuk mencegah atau mengurangi risiko hipertiroid antara lain:
Menghindari Paparan Yodium Berlebihan: Terlalu banyak yodium dapat memperburuk kondisi tiroid. Pastikan untuk tidak mengonsumsi suplemen yodium tanpa pengawasan medis.
Rutin Memeriksakan Kesehatan Tiroid: Pemeriksaan rutin kesehatan tiroid, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tiroid, dapat membantu deteksi dini masalah tiroid.
Mengelola Stres: Karena stres dapat memperburuk kondisi tiroid, penting untuk menjaga keseimbangan hidup dan mengelola stres dengan cara yang sehat.