Kanker nasofaring merupakan jenis kanker yang muncul
di nasofaring, bagian tenggorokan yang terletak di belakang hidung. Meskipun cukup jarang, kanker ini dapat sangat agresif dan mengancam jiwa jika tidak terdeteksi sejak dini. Artikel ini akan menguraikan lebih lanjut mengenai kanker nasofaring, penyebab, gejala, serta perawatan yang tersedia.
Apa Itu Kanker Nasofaring?
Kanker nasofaring muncul ketika sel-sel abnormal di nasofaring berkembang secara tidak terkontrol, membentuk tumor. Nasofaring adalah jalur yang menghubungkan belakang hidung dengan tenggorokan dan berfungsi sebagai saluran udara yang mengantarkan udara dari hidung ke tenggorokan. Kanker nasofaring lebih umum terjadi pada orang dewasa, dengan prevalensi yang lebih tinggi di kalangan pria dan sebagian besar ditemukan di Asia, terutama di Asia Tenggara dan Cina.
Jenis Kanker Nasofaring
Kanker nasofaring dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan sel yang terlibat. Jenis yang paling umum adalah:
Karsinoma Nasofaring: Jenis kanker ini adalah yang
paling sering terjadi dan biasanya melibatkan sel epitel yang melapisi nasofaring. Karsinoma nasofaring dapat dibagi menjadi tiga subtipe, yaitu karsinoma sel squamous, karsinoma sel undiferensiasi, dan karsinoma sel adenoid.
Tumor Mesenkimal:
Jenis kanker yang lebih jarang dan melibatkan sel-sel non-epitel dari jaringan penunjang nasofaring.
Limfoma:
Jenis kanker yang berkembang pada sel-sel limfatik yang berada di nasofaring. Limfoma nasofaring terjadi lebih jarang dibandingkan karsinoma.
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Nasofaring
Kanker nasofaring dapat dipicu oleh berbagai faktor, meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya jelas. Namun, sejumlah faktor risiko telah diidentifikasi yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker nasofaring.
Infeksi Virus Epstein-Barr (EBV)
Virus Epstein-Barr, yang dikenal juga sebagai penyebab utama mononukleosis atau penyakit ciuman, berperan besar dalam terjadinya kanker nasofaring. Virus ini dapat menyebabkan infeksi kronis di nasofaring yang dalam jangka panjang dapat berkembang menjadi kanker. EBV sangat berpengaruh pada kasus kanker nasofaring yang ditemukan di Asia.
Faktor Genetik
Riwayat keluarga yang memiliki kanker nasofaring atau jenis kanker lainnya dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya. Beberapa individu mungkin mewarisi kecenderungan genetik untuk mengembangkan kanker nasofaring.
Lingkun tertentu, khususnya di daerah yang banyak
mengonsumsi makanan yang diawetkan menggunakan nitrosamina atau bahan pengawet lainnya, juga dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring. Konsumsi makanan yang tinggi garam dan pengawet dapat berkontribusi pada perkembangan kanker ini.
Usia dan Jenis Kelamin
Kanker nasofaring lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Selain itu, kanker ini umumnya lebih umum pada individu yang berusia antara 30 hingga 50 tahun.
Gejala Kanker Nasofaring
Gejala kanker nasofaring sering kali tidak langsung terlihat pada tahap awal. Namun, seiring perkembangan kanker, beberapa gejala bisa muncul, antara lain:
Sumbatan pada Saluran Pernapasan
Salah satu gejala utama kanker nasofaring adalah kesulitan bernapas atau terjadinya sumbatan pada saluran pernapasan, terutama disebabkan oleh pembengkakan atau tumor yang menghalangi saluran udara.
Pendarahan dari Hidung atau Tenggorokan
Penderita kanker nasofaring dapat mengalami pendarahan dari hidung atau tenggorokan, yang sering kali tidak dapat dijelaskan.
Gangguan Pendengaran
Kanker nasofaring dapat mengganggu saluran eustachius, yang menghubungkan telinga dengan nasofaring, sehingga menyebabkan masalah pendengaran atau bahkan tuli sebagian.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Karena nasofaring mengandung banyak kelenjar getah bening, kanker ini sering kali menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di area leher.
Nyeri pada Tenggorokan atau Mulut
Rasa sakit atau ketidaknyamanan di tenggorokan, mulut, atau bahkan telinga dapat menjadi indikasi awal kanker nasofaring.
Pengobatan Kanker Nasofaring
Pengobatan kanker nasofaring tergantung pada tahap kanker, lokasi tumor, serta kondisi kesehatan keseluruhan pasien. Beberapa metode pengobatan yang umum dipakai adalah:
Radiasi
Radiasi merupakan salah satu terapi utama untuk kanker nasofaring, terutama pada tahap awal hingga menengah. Terapi radiasi bertujuan untuk menghancurkan sel kanker dengan memanfaatkan sinar energi tinggi.
Kemoterapi
Kemoterapi seringkali digunakan bersamaan dengan radiasi untuk mengatasi kanker nasofaring. Kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Pembedahan
Pembedahan untuk mengangkat tumor pada kanker nasofaring jarang dilakukan, mengingat lokasi tumor yang sulit dijangkau. Akan tetapi, pembedahan dapat dilakukan pada kasus tertentu, terutama jika kanker terdeteksi pada tahap awal dan tidak ada penyebaran.
Imunoterapi
Imunoterapi adalah jenis pengobatan yang membantu sistem imun tubuh agar lebih efisien melawan sel kanker. Imunoterapi menjadi pilihan bagi pasien yang tidak memberi respons terhadap kemoterapi atau radiasi.
Terapi Target
Terapi target digunakan untuk menghambat molekul atau jalur tertentu yang memungkinkan sel kanker tumbuh dan berkembang. Terapi ini lebih spesifik dan memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan dengan kemoterapi konvensional.