Produk makanan ringan Latiao, yang populer di kalangan anak-anak dan remaja, ditarik dari peredaran oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setelah ditemukan adanya kontaminasi bakteri berbahaya. Kontaminasi ini dilaporkan bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti sakit perut, mual, dan muntah. Apa sebenarnya yang terjadi, dan mengapa produk ini ditarik?
1. Apa Itu Latiao dan Mengapa Populer?
Latiao adalah makanan ringan pedas berbentuk mi kering yang berasal dari China. Makanan ini menjadi populer di Indonesia karena rasanya yang unik dan harganya yang terjangkau. Latiao sering dijual di warung, minimarket, dan platform e-commerce, menjadikannya pilihan camilan favorit bagi banyak orang, terutama anak-anak dan remaja.
Namun, popularitas Latiao kini dipertanyakan setelah BPOM menemukan masalah serius pada produk ini.
2. Alasan BPOM Menarik Produk Latiao
BPOM menarik produk Latiao dari peredaran setelah melakukan pengujian laboratorium yang menemukan adanya kontaminasi bakteri berbahaya. Bakteri yang ditemukan adalah Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella, yang bisa menyebabkan infeksi saluran pencernaan.
Kontaminasi bakteri ini diduga terjadi selama proses produksi atau penyimpanan yang tidak memenuhi standar kebersihan. BPOM juga menemukan bahwa beberapa produk Latiao tidak memiliki izin edar yang sah, sehingga keamanannya tidak terjamin.
3. Dampak Kesehatan Akibat Kontaminasi Bakteri
Konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri seperti E. coli dan Salmonella bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, terutama pada anak-anak dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa gejala yang mungkin timbul antara lain:
- Sakit Perut: Infeksi bakteri bisa menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, yang memicu sakit perut.
- Mual dan Muntah: Tubuh akan berusaha mengeluarkan racun dengan memicu mual dan muntah.
- Diare: Infeksi bakteri sering kali menyebabkan diare, yang bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat.
- Demam: Tubuh mungkin merespons infeksi dengan meningkatkan suhu tubuh.
Dalam kasus yang parah, infeksi bakteri ini bisa menyebabkan dehidrasi dan komplikasi serius lainnya, terutama jika tidak segera ditangani.
4. Langkah yang Harus Dilakukan Konsumen
BPOM mengimbau masyarakat untuk segera menghentikan konsumsi produk Latiao yang ditarik dari peredaran. Beberapa langkah yang bisa dilakukan konsumen antara lain:
- Cek Kemasan: Pastikan produk yang dibeli memiliki izin edar dari BPOM dengan mencocokkan nomor registrasi pada kemasan.
- Hindari Produk Ilegal: Jangan membeli produk makanan yang dijual tanpa kemasan resmi atau di tempat yang tidak terpercaya.
- Laporkan Gejala: Jika mengalami gejala sakit perut, mual, atau muntah setelah mengonsumsi Latiao, segera hubungi dokter dan laporkan ke BPOM.
5. Tindakan BPOM dan Produsen
BPOM telah memerintahkan penarikan produk Latiao yang terkontaminasi dari seluruh pasar. Selain itu, BPOM juga akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap produsen dan distributor produk tersebut untuk memastikan keamanan dan kualitas produk yang beredar di pasaran.
Produsen Latiao diharapkan untuk memperbaiki proses produksi dan penyimpanan agar memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan. Mereka juga harus mengajukan izin edar yang sah sebelum memasarkan produknya.
Penutup
Penarikan produk Latiao oleh BPOM adalah langkah penting untuk melindungi konsumen dari bahaya kontaminasi bakteri. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dalam memilih produk makanan, terutama yang dikonsumsi oleh anak-anak. Keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama, mulai dari produsen, distributor, hingga konsumen.