Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang
diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang paling sering menyerang paru-paru, meskipun juga dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya seperti ginjal, tulang, dan otak. Meskipun terdapat pengobatan yang efektif, TB tetap merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, terutama di negara-negara berkembang. Artikel ini akan menguraikan tentang penyebab, gejala, cara penularan, serta langkah-langkah pencegahan dan pengobatan tuberkulosis.
Apa Itu Tuberkulosis?
Tuberkulosis adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa memengaruhi organ lain dalam tubuh. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. TB dapat menjadi penyakit yang lebih serius jika tidak cepat ditangani, sehingga penting untuk memahami cara pencegahan dan pengobatannya.
Penyebab Tuberkulosis
Penyebab utama tuberkulosis adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menginfeksi tubuh melalui sistem pernapasan dan biasanya menyerang paru-paru. Namun, bakteri ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti ginjal, tulang belakang, dan otak, yang mengakibatkan kondisi yang lebih serius. Bakteri ini tersebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Gejala Tuberkulosis
Gejala tuberkulosis dapat bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Gejala utama TB paru-paru meliputi:
Gejala Umum Tuberkulosis Paru
Batuk berkepanjangan (lebih dari 3 minggu)
Batuk yang disertai darah atau dahak berdarah
Demam yang terus-menerus
Keringat malam yang berlebihan
Kelelahan yang ekstrem
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Pada kasus TB ekstrapulmoner (yang mempengaruhi organ selain paru-paru), gejala bisa mencakup nyeri tulang, pembengkakan kelenjar getah bening, atau masalah dengan fungsi organ yang terinfeksi.
Gejala TB Pada Anak
Pada anak-anak, gejala TB mungkin lebih sulit teridentifikasi. Beberapa gejala yang sering ditemukan pada anak-anak meliputi batuk yang tidak kunjung sembuh, demam, dan kehilangan nafsu makan.
Cara Penularan Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit yang sangat menular. Penyakit ini menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernapas. Bakteri TB dapat tersebar di udara dalam bentuk partikel kecil yang dapat dihirup oleh orang lain di sekitar penderita.
Faktor Risiko Penularan
Beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan penularan TB antara lain:
Kontak dekat dengan penderita TB aktif: Terutama di ruangan yang tertutup.
Kondisi hidup yang padat: Seperti di tempat penampungan atau lingkungan yang tidak sehat.
Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Penderita HIV/AIDS, malnutrisi, atau individu yang menjalani pengobatan imunosupresif lebih rentan terhadap infeksi TB.
Pencegahan dan Pengobatan Tuberkulosis
Pencegahan Tuberkulosis
Untuk mencegah penularan tuberkulosis, beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
Vaksinasi BCG: Vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) dapat memberikan perlindungan terhadap bentuk tuberkulosis yang parah pada anak-anak, meskipun tidak sepenuhnya mencegah TB.
Menghindari kontak dekat: Menghindari interaksi dekat dengan orang yang terinfeksi, terutama yang batuk atau bersin.
Menggunakan masker: Pengidap harus mengenakan masker untuk mengurangi penyebaran bakteri.
Ventilasi yang baik: Memastikan adanya ventilasi yang baik di ruangan tertutup agar udara dapat bergerak dengan bebas.
Pengobatan Tuberkulosis
Tuberkulosis dapat diobati dengan kombinasi antibiotik yang harus dikonsumsi secara teratur selama periode yang lama, biasanya 6 bulan atau lebih. Pengobatan TB yang tepat sangat penting untuk mencegah resistensi obat dan untuk memastikan kesembuhan pasien. Obat-obatan yang biasa digunakan meliputi isoniazid, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol.
Penting untuk mengikuti jadwal pengobatan dan menghabiskan seluruh dosis antibiotik agar dapat mencegah kekambuhan atau resistensi obat. Pasien yang terinfeksi TB juga harus melakukan kontrol secara rutin dengan dokter untuk memastikan bahwa pengobatan berlangsung dengan baik.