
Abses peritonsil, yang juga dikenal sebagai peritonsillar
abscess, adalah infeksi serius yang terjadi di area sekitar tonsil. Meskipun bisa dimulai dari radang tenggorokan biasa, kondisi ini dapat meningkat menjadi masalah yang memerlukan perhatian medis segera jika tidak ditangani dengan baik.
Infeksi ini lebih umum terjadi pada remaja dan orang
dewasa muda, dan ditandai dengan nyeri hebat yang sering kali hanya terasa pada satu sisi tenggorokan.
Penyebab dan Faktor Risiko Abses Peritonsil
Abses peritonsil biasanya muncul sebagai komplikasi dari tonsilitis yang tidak sembuh sempurna atau tidak dikelola dengan baik. Infeksi dapat menyebar dari amandel ke jaringan sekitarnya, sehingga menyebabkan terbentuknya nanah dalam bentuk abses.
Penyebab Umum
Beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan abses peritonsil adalah:
Infeksi bakteri, terutama dari Streptococcus pyogenes (Grup A Streptococcus)
Kurangnya perawatan atau perawatan yang tidak tuntas pada tonsilitis
Sistem imun yang lemah
Faktor Risiko Tambahan
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami abses peritonsil adalah:
Merokok
Infeksi tenggorokan yang berulang
Kebersihan mulut yang kurang baik
Riwayat tonsilitis kronis
Gejala Abses Peritonsil yang Harus Diwaspadai
Gejala abses peritonsil lebih parah dibandingkan dengan radang tenggorokan biasa, dan biasanya hanya terasa di satu sisi tenggorokan.
Tanda dan Gejala Umum
Beberapa gejala yang sering muncul adalah:
Nyeri tenggorokan yang hebat di satu sisi
Kesulitan dalam menelan
Suara menjadi sengau atau terdengar “kentut” (hot potato voice)
Demam dan menggigil
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
Kesulitan membuka mulut (trismus)
Bau mulut yang tidak sedap
Nyeri di telinga pada sisi yang sama dengan abses
Komplikasi Jika Tidak Diobati
Jika tidak diobati segera, abses ini dapat menyebar ke bagian leher, yang berpotensi menyebabkan infeksi lebih luas seperti selulitis leher, bahkan infeksi sistemik yang berbahaya seperti sepsis.
Diagnosis dan Penanganan Medis Abses Peritonsil
Penanganan terhadap abses peritonsil harus dilakukan oleh tenaga medis, dan pengobatan akan bervariasi tergantung pada seberapa parah kondisinya.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Dokter akan melakukan:
Pemeriksaan fisik pada mulut dan tenggorokan
Tes darah untuk memeriksa tanda-tanda infeksi
Kadang-kadang CT scan atau ultrasonografi jika diperlukan
Pengobatan dan Tindakan
Pengobatan dapat mencakup:
Pemberian antibiotik melalui oral atau injeksi
Drainase abses, yang berarti mengeluarkan nanah menggunakan jarum atau sayatan kecil
Tonsilektomi (pengangkatan amandel) pada kasus yang sering muncul atau jika ada komplikasi
Pasien biasanya merasa lebih baik dalam waktu 1–2 hari setelah drainase, tetapi tetap harus menyelesaikan seluruh terapi antibiotik yang diberikan.